Itu mengapa saat bibit penyakit ini berada dalam tubuh kucing lalu dilakukan sterilisasi, infeksinya jadi semakin bertambah dan imun kucing akan jadi semakin anjlok.
Hal ini tak hanya akan menimbulkan gejala efek samping pada kucing seperti lesu dan penurunan nafsu makan, tapi juga komplikasi penyakit dan infeksi.
Dokter hewan menyarankan jika kamu ingin mensteril kucingmu, sebaiknya lakukan vaksinasi terlebih dahulu, lalu seminggu kemudian baru bisa disteril.
Namun vaksinasi ini juga tidak bisa dilakukan begitu saja. Terdapat beberapa syarat seperti kucing tidak boleh sakit, nafsu makannya stabil, dan tidak terjangkit oleh parasit.
Sat vaksinasi, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk memberikan vaksin tahap I atau F3 bagi kucing yang belum pernah vaksinasi.
Tapi ada pula beberapa dokter yang langsung menyarankan vaksin tahap II atau F4 bagi beberapa kucing.
BACA JUGA: Apakah Bisa Vaksin Kucing Sendiri di Rumah? Cari Tahu Prosedurnya di Sini Sebelum Mencoba Sendiri!
Alasan Kenapa Kucing Harus Divaksin Dulu
Jika tidak boleh vaksin dan steril kucing bersamaan, kenapa tidak disteril dulu lalu divaksin? Kenapa harus divaksin terlebih dahulu?
Ini karena kucing sangat rentan terinfeksi berbagai virus berbahaya yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Salah satu virus yang banyak menyebabkan penyakit bagi kucing-kucing di Indonesia adalah rhinotracheitis.
Pada kitten, virus ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan penurunan nafsu makan, imun menurun, dan berujung pada kematian.