Ikan dengan kandungan merkuri tinggi antara lain hiu, tuna sirip kuning, dan ikan todak.
Namun, ini tidak berarti bahwa kamu harus mengecualikan makanan laut dari makanan harianmu. Masih banyak jenis ikan lain yang memiliki kandungan merkuri rendah, seperti ikan lele, teri, dan salmon.
2. Makanan tinggi lemak trans
Makanan berbahaya lainnya yang sering kamu temui, yaitu makanan tinggi lemak trans.
Lemak trans biasanya digunakan oleh produsen makanan untuk memberikan daya tahan dan kemudahan penggunaan pada produk makanan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa jenis makanan ini sangat enak untuk disantap. Misalnya margarin, jajanan kemasan dan gorengan seperti pisang goreng, kentang goreng, dan chicken nugget.
Namun, risiko yang harus kamu tanggung dengan makan terlalu banyak makanan berbahaya ini dapat berdampak negatif pada fungsi otak, sekaligus menurunkan fungsi kognitif otak.
Hal ini juga ditegaskan oleh Evan McNay, PhD dari University of Albany. Evan mengatakan bahwa lemak jenuh yang tidak jauh berbeda dengan lemak trans dapat mengganggu kemampuan otak untuk menyerap dan mengingat informasi baru, bahkan hanya dalam waktu 10 menit setelah mengonsumsinya.
3. Makanan cepat saji
Selain rasanya yang enak yang bisa membuat orang ketagihan, makanan olahan atau yang biasa disebut fast food ternyata mengandung bumbu rahasia yaitu gula, lemak, dan garam.
Kandungan garam adalah sesuatu yang dapat menyebabkan peningkatan tajam dalam tekanan darah dan penurunan fungsi kognitif.
Menurut Healthline, sebuah penelitian yang melibatkan 52 orang membuktikan bahwa mengonsumsi makanan olahan dapat merusak sel-sel otak, yang kemudian menurunkan fungsinya.
4. Minuman manis
Siapa yang tidak suka minuman manis yang menyegarkan seperti sirup dan es teh manis, apalagi saat cuaca panas di siang hari?
Namun, kamu perlu waspada, karena konsumsi minuman manis yang berlebihan dapat membahayakan fungsi dan kesehatan otak.
Hal ini dikonfirmasi oleh sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam journal of Neuroscience, yang menunjukkan bahwa tikus yang menerima gula dalam jumlah besar mengalami penurunan kognitif yang parah, peradangan otak, dan gangguan memori.