RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Besarnya pengaruh komunikasi membuat komunikasi toxic dalam hubungan bisa menjadi ancaman besar dalam keberlangsungan relasi bahkan hingga memengaruhi kesehatan mental.
Komunikasi merupakan dasar dalam terciptanya dan terawatnya hubungan. Melalui komunikasi, orang bisa menjalin kedekatan, memberikan dukungan, bahkan menyelesaikan konflik yang terjadi.
Akan tetapi, sebaliknya, komunikasi yang beracun juga dapat menjadi titik awal kehancuran hubungan.
Ketika seseorang memiliki kebiasaan komunikasi yang buruk, maka banyak kemungkinan konflik yang bisa diciptakan, bahkan hingga memengaruhi hubungan dan mental orang yang terlibat di dalamnya.
Penting bagimu untuk mengetahui bagaimana bentuk komunikasi toxic dalam hubungan agar kamu bisa menghindarinya dan menjauhkan hubunganmu dari kemungkinan kehancuran.
Oleh karenanya, artikel ini akan menyajikanmu beberapa contoh komunikasi toxic dalam hubungan. Yuk, simak sampai akhir agar kamu bisa lebih berhati-hati!
BACA JUGA 6 Masalah dalam Hubungan Akibat Komunikasi yang Buruk, Bisa Berujung pada Keretakan Hubungan!
Suka Melontarkan Kata Kasar
Apa pun hubungan yang kamu jalin dengan seseorang baik pertemanan, kolega, maupun hubungan romantis, kebiasaan melontarkan kata-kata kasar bukanlah hal yang baik.
Meski kata-kata kasar biasanya digunakan dalam konteks bercanda dan semua pihak tidak keberatan dengan hal tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut menjadi bagian dari komunikasi toxic dalam hubungan karena bisa terbawa saat terjadi perselisihan.
Oleh karenanya, penting untuk menyadari bahwa hal ini bisa menjadi tonggak munculnya komunikasi toxic dalam hubungan dan menyebabkan hubungan yang kamu miliki dipenuhi oleh rasa dendam dan kebencian.
Mendominasi Komunikasi
Hubungan adalah milik dua orang ataupun lebih, bukan milik satu individu saja. Oleh karenanya, setiap orang perlu mendapatkan porsi yang tepat untuk terlibat dalam hubungan tersebut, terutama dengan memberikan porsi yang tepat dalam komunikasi.
Jika sebuah dominasi oleh seseorang terjadi dalam hubungan, maka itu adalah bentuk komunikasi toxic dalam hubungan.
Di mana seseorang cenderung menyetir ke mana arah hubungan tersebut, sedangkan orang lainnya tidak diberi kesempatan untuk menuangkan pendapatnya atau mengatakan setuju atau tidak atas sesuatu yang terkait dalam hubungan tersebut.