Nabi Musa setelah itu diperintah Allah untuk memukul batu. Batu pertama yang dipukul rusak setelah itu batu kedua sampai 7 kali. Tetapi di pertengahan pecahan terakhir, ada hewan kecil.
Hewan di dalam batu itu hidup, dapat makan, dan bahkan tumbuh dengan baik. Melihat hal tersebut, Nabi Musa juga bertanya.
BACA JUGA:Lakukan Amalan Ini Sebelum Bekerja, Ijazah dari Gus Baha Bisa Bikin Rezeki Mengalir Deras
BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Waktu Tidur yang Disarankan Agar Rezeki Tidak Tersumbat, Segera Amalkan!
Bagaimana cara ia bernafas, makannya dari mana?"
“Kata Allah, kalian paham kan? Saya tidak akan lupa. Makanya dapat berkembang biak," tambahnya.
Gus Baha mengutip nasihat pengarang kitab Hikam, Syekh Ibnu ‘Athaillah as Sakandari buat menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang rezeki.
“Kata Hikam, datangnya rezeki itu sesuai dengan kadar kesiapan. Terangnya sinar sesuai dengan kadar kejernihan jiwa,” kata Gus Baha.
Dengan begitu, menurut kitab Hikam, rezeki yang diberikan Allah kepada tiap hamba-Nya disesuaikan dengan kadar keahlian tiap hamba-Nya dalam menerimanya.
Serta kadar kesiapan tersebut, ucap Gus Baha mengutip Hikam, yaitu saat manusia sudah mencapai kejernihan jiwa. Nah, kejernihan jiwa dapat diperoleh dengan cara senantiasa mengikuti perintah serta menghindari laranganNya.
BACA JUGA:Gus Baha Berikan Penjelasan Hukum Wudu atau mandi Junub di Toilet Hotel, Sah atau Tidak?
“Kuncinya ikhlas, serta ikhlas itu dapat dilatih. Rezeki itu sama dengan apa yang kita sebut dengan pahala,” ucap Gus Baha.
Menurut Hikam, hati yang penuh dengan perbuatan maksiat tidak akan sanggup menerima cahayaNya. Sebaliknya hati bersih penuh ketaatan akan gampang menerima cahayaNya.
Saat ini kamu tinggal introspeksi bagaimana kualitas ketaqwaanmu, ketaatanmu kepada Allah SWT,” kata Gus Baha.(*)