Tetapi tidak semuanya sanggup untuk membeli kurma, disebabkan harga kurma juga tidak murah, terlebih kurma super yang biayanya juga terkadang bikin baper.
“Itu karena kamu sanggup membelinya, kemudian bagaimana dengan orang – orang yang melarat, terus bukanya pakai apa? Sampean itu jangan aneh – aneh,” tegas Gus Baha.
Ya, keadaan hidup memanglah sudah menjadi qodarulloh. Sehebat apapun usaha yang dilakukan apabila belum ditakdirkan jadi kaya, maka kekayaan tidak akan menghampirinya.
Begitu pula yang ditakdirkan jadi kaya, meskipun cuma bermodal seadanya bahkan hanya bermodal kata, kekayaan juga akan datang menghampirinya.
BACA JUGA:Gus Baha Buka-bukaan Bongkar Rahasia Profesi yang Bisa Menjamin Hidup Kaya Raya
BACA JUGA:Inilah Dawuh Gus Baha untuk Amalan Sebelum Tidur, Ijazah Rasullullah Wirid Sampai 33 Kali
Untuk itu, menurut hukum ilmu fikih juga menerangkan kalau berbuka pusa tidak harus memakai kurma, karena tidak semua orang itu sanggup membeli kurma.
“Makanya di Fikih itu dipaparkan jika bisa kurma, jika tidak bisa ya asal manis, jika tidak ada ya asal jangan nyuri, dah gitu titik,” pungkasnya.
Sebagaimana kita pahami bersama kalau buka puasa dengan santapan manis memang bukan suatu kewajiban.
Tetapi hal yang kita tahu bahwa mengkonsumsi jenis makanan yang manis nyatanya cukup baik untuk badan
Alasannya makanan manis akan membantu mengembalikan tenaga serta kandungan gula darah dengan cepat. Dengan begitu, tenaga badan dapat lekas pulih.
Seperti sudah diketahui bersama, saat puasa badan tidak memperoleh konsumsi makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu. Hal ini akan menimbulkan jumlah kandungan gula darah menyusut.
BACA JUGA:Gus Baha Anjurkan Bawa Hewan Ini Saat Sholat, Doa Akan Lebih Cepat Dikabulkan!
BACA JUGA:Kisah Gus Baha Tentang Malaikat Azab dan Malaikat Rahmat yang Bingung Catat Amal Orang Tipe Ini
Tidak hanya kandungan gula, puasa juga mempengaruhi jumlah cairan serta elektrolit dalam badan. Mengkonsumsi makanan ataupun minuman manis dapat dengan cepat mengembalikannya. Tetapi hendaknya tidak dilakukan secara berlebihan.(*)