Kota Pekalongan Siapkan Garansi Batik di Inacraft

Selasa 19-07-2022,11:00 WIB

*Wali Kota Usulkan Tema "Kota Pekalongan"

KOTA - Pemerintah Kota Pekalongan bersama Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) menyiapkan penggaransian produk batik yang akan dipamerkan dan dijual di event International Handicraft Trade Fair atau Inacraft. Garansi tersebut diberikan untuk menjamin bahwa produk batik yang dijual oleh pengusaha maupun perusahaan dari Kota Pekalongan merupakan batik asli, bukan kain motif batik atau biasa disebut dengan printing.

Hal itu diungkapkan Ketua BPC Asephi Pekalongan, Romi Oktabirawa yang ditemui usai kegiatan pembukaan sosialisasi Inacraft 2022 dan Inacraft 2023, Senin (18/7/2022) di Grand Keisha Resto.

Romi menyebutkan, penggaransian tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjamin bahwa pembeli mendapatkan produk batik asli. Apalagi, Inacraft ke depan akan dilaksanakan secara hybrid yakni secara online dan offline. "Inisiasi dari Pak Wali dari hasil diskusi kami bahwa Asephi dan Pemkot akan menggaransi setiap produk batik. Apalagi di musim perdagangan online kalau tidak ada yang menggaransi pembeli akan kecewa jika ternyata mendapatkan produk yang bukan batik asli," tuturnya.

Romi mengapresiasi gagasan yang disampaikan Wali Kota Pekalongan tersebut dan siap mendukung sepenuhnya upaya untuk menjamin keaslian batik asal Pekalongan. "Ini juga menjadi salah satu upaya dari kami dan Pemkot Pekalongan dalam upaya untuk melestarikan dan mengembangkan batik ke depan," tambahnya.

Lebih lanjut Romi mengatakan ada beberapa perubahan dalam Inacraft yakni mulai tahun ini Inacraft dilaksanakan secara hybrid yaitu online dan offline dengan konsep "Inacraft Go Digital". Langkah itu diambil dalam rangka menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan memperluas jangkauan pemasaran produk yang dipamerkan. Kemudian perubahan lainnya yakni waktu penyelenggaraan di mana dalam satu tahun Inacraft akan digelar dua kali yakni pada Oktober dan Maret.

"Dari Pekalongan ada 55 peserta mandiri, ditambah yang nanti disuport dari dinas atau BUMN jadi sekitar 100 peserta yang akan mengikuti. Hari ini kami menggelar sosialisasi sekaligus canvasing atau pengundian stan bagi peserta," jelasnya.

Ke depan, BPC Asephi juga akan mendorong agar produk yang dipamerkan dalam Inacraft adalah produk bermutu tinggi agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Menurut Romi, salah satu ceruk pasar yang belum banyak digarap khususnya dari pengusaha batik adalah pasar anak muda yang masih sangat luas.

"Ke depan kami akan lakukan pembinaan agar nantinya produk yang dipamerkan di Inacraft adalah produk bermutu tinggi. Faktor demografi yakni pasar anak muda yang sangat besar masih perlu digarap. Karena dari batik sendiri saat ini masih kurang dalam menyasar pasar anak muda," katanya.

*Usulkan Inacraft Tema "Kota Pekalongan"

Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid yang hadir membuka kegiatan mengatakan, Inacraft yang dilaksanakan tahun ini akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi bagi pengusaha Kota Pekalongan dan juga pengusaha seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga mengusulkan agar ke depan Inacraft dapat mengambil tema "Kota Pekalongan" dalam penyelenggaraannya. Untuk tahun ini, tema yang diambil yakni "Sulawesi Selatan". "Tahun ini temanya Sulawei Selatan, tapi dari hasil obrolan kami bahwa ke depan Kota Pekalongan harus menjadi tema dalam Inacraft. Karena bagaimanapun Pekalongan menjadi salah satu pendiri Inacraft dan juga sudah terkenal sebagai Kota Batik," katanya.

Namun Wali Kota meminta jika memang akan dipilih tema Kota Pekalongan, maka pihak panitia harus mendiskusikan hal tersebut jauh-jauh hari. "Karena di pemerintahan ini tidak bisa serba mendadak. Setidaknya kalau akan digela tahun depan, tahun ini harus sudah dipersiapkan. Kami tentu siap mendukung apalagi bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi di sektor batik, craft dan produk kerajinan lainnya," tegas Wali Kota.

Sementara Ketua BPP Aspehi, Muchsin Ridjan menjelaskan bahwa mulai tahun ini Inacraft dilaksanakan dua kali dalam satu tahun yakni pada Oktober dan Maret. Perubahan tersebut, mulai disosialisasikan dan yang pertama menjadi lokasi sosialisasi adalah Koya Pekalongan.

"Oktober adalah buying session internasiona dan Maret juga merupakan buying session. Tapi untuk Maret memang disesuaikan waktunya karena bertepatan dengan bulan puasa," tuturnya.

Tags :
Kategori :

Terkait