Maka tanamkanlah dalam-dalam sikap lemah lembut ini dalam berperan sebagai orang tua. Sebagai tanda bahwa rahmat Allah selalu menyertai peran kita orang tua.
Lalu bagaimana agar senantiasa rahmat ini tercurah dan terjaga dalam diri kita sebagai orang tua? Yaitu dengan selau berdoa, meminta kepada Allah SWT untuk dilembutkan hatinya.
Kapan waktu yang tepat untuk meminta dirahmati dan dilembutkan hatinya?
Lalu dr Aisah menjelaskan pertanyaan ini, "Kalau kita wanita yang bekerja, dari tempat kerja sampai ke rumah, dalam perjalanan, kita minta sama Allah. "Ya Allah, saya mohon lembut kepada anakku Ya Allah."
Itu artinya kapan pun Anda sempat, kapan pun Anda ingan lafalkan doa itu. Tidak perlu terlalu banyak menunggu waktu luang, karena nanti malah jadi terlewatkan.
"Sehingga, kalau ada orang tua yang lembut sama anak, maka artinya rahmat Allah telah turun" tutur dr Aisah memberikan indikator rahmat turun kepada orang tua.
Menjadi patokan orang tua yang berbahagia saat rahmat Allah telah turun dalam upaya mendidik dan mengrahkan buah hati. Yang juga sebagai tanda bahwa kasih sayang Allah telah turun kepada keluarga kita.
"Saya saja kalo bisa lembut sama anak itu bahagia banget. Bersyukur banget. Ya Allah, Rahmat-Mu turun kepadaku." tutur dr Aisah saat membagikan pengalamannya.
Jadi sebagai orang tua yang ingin mendidik anak dengan bijak dan penuh kasih sayang, selalu minta untuk diperkuat rahmat Allah yang diberikan.
Upaya lain yang juga akan sangat melancarkan rahmat Allah turun adalah dengan senantiasa beristighfar. Berbagai rasa kesal, marah, letih, dan emosi lainnya yang timbul di tempat kerja jangan dibawa pulang.
Lepaskan semua emosi negatif ini sebelum Anda pulang. Bisa dengan beristighfar sembari meluapkannya sepanjang perjalanan pulang, m\mencurahkan pada sahabat atau kerabat dekat.
Sehingga saat sampai rumaah sudah bukan emosi negatif yang menyelimuti aura kita, melainkan rahmat Allah yang akan membantu untuk tetap bersikap lemah lembut kepada anak seberapa pun capeknya di luar sana.(*)