Setelah sekitar 3 tahun mondok di Lirboyo, beliau dijodohkan oleh pendiri Pondok Lirboyo yakni KH. Abdul Karim dengan putrinya yang bernama Zaenab.
Ijazah Gus Mus yang diperoleh dari KH. Mahrus Aly yakni membaca shalawat jibril sebanyak 1000 kali.
Berikut bunyi shalawat jibril:
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدShalallaahu 'ala Muhammad
Artinya: Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.
Shalawat tersebut dibaca 1000 kali kata Gus Mus sudah luar biasa, namun jika ingin tambah luar biasa lagi beliau mengatakan bisa dibaca 35.000 kali.
Pembacaan shalawat jibril sebanyak 35.000 kali tersebut merupakan ijazah dari KH. Abdul Karim, pendiri pondok lirboyo sekaligus mertua dari KH. Mahrus Aly.
Gus Mus menambahkan bahwa membaca shalawat itu tidak seperti membaca dzikir lain yang harus dengan tata cara tertentu, membaca shalawat menurut beliau bisa dibaca sambil duduk, berdiri, ataupun berbaring.
Asalkan berada di tempat yang tidak dilarang seperti toilet shalawat pasti akan diterima.
2. Ijazah dari KH. Ali Maksum
KH. Ali Maksum adalah seorang ulama yang dikenal sangat mengayomi para santrinya.
Beliau lahir di Lasem, Rembang pada tahun 1915. KH. Ali Maksum termasuk salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Jogjakarta.
Sebab keilmuan dan kharismanya KH. Ali Maksum juga pernah diangkat sebagi pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama (Rais Aam) pada tahun 1981 - 1984.
Berikut ijazah Gus Mus yang didapat dari KH. Ali Maksum:
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ