SRAGI - Satu lagi pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia di RSUD Kajen. Pasien laki-laki berinisial TI (43), dengan alamat KTP di Rawa Buaya 10/4, Cengkareng, Jakarta Barat ini meninggal, Sabtu (18/4/2020), pukul 10.15 WIB.
Almarhum dimakamkan dengan protokol pemakaman Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Mrican, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Almarhum sendiri masuk di RSUD Kajen pada Jumat (17/4/2020).
"Satu PDP Meninggal Dunia di RSUD Kajen. Penyebab kematian sakit leukemia dengan kondisi demam dan sesak nafas. Bukan Covid-19.
Almarhum PDP karena berasal dari zona merah, dan dimakamkan sesuai SOP Covid-19," terang Kadinkes Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro melalui Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pekalongan Anis Rosidi.
Menurutnya, hingga Sabtu sudah ada empat PDP yang meninggal dunia di Kabupaten Pekalongan, termasuk satu pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
**PEMUDIK MENINGGAL
Sementara itu, seorang pemudik dari Desa Gandarum, Kecamatan Kajen, juga meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Kajen, Sabtu. Pria berinisial M ini sudah mudik sejak dua bulan lalu, dan sakit-sakitan sudah lama. "Alamarhum sakit sudah lama. Menurut keterangan keluarga, sakit TBC dan diabet. Almarhum sudah pulang kampung sejak dua bulan lalu," terang Teguh, warga setempat.
Kematian keduanya menambah daftar pemudik yang meninggal dunia. Sebelumnya, dua PDP kembali meninggal dunia. Satu balita berusia 1 tahun, dan satunya lagi seorang pria berusia 56 tahun.
Seorang balita laki-laki yang pada 11 April lalu baru genap berusia 1 tahun meninggal dunia di RSI Pekajangan, Kamis (16/4/2020) malam, pukul 20.30 WIB. Jenazah bayi ini dimakamkan di TPU Desa Bugangan, Kecamatan Kedungwuni.
Satu lagi PDP meninggal dunia di RSUD Kajen, Jumat dini hari, pukul 04.30 WIB. Pasien berinisial R (56), warga Desa Dadirejo, Kecamatan Tirto ini rujukan dari RS Budi Asih, Bekasi.
Sebelumnya diberitakan (Selasa, 14/4/2020), kasus kematian perantau yang pulang kampung meningkat. Berdasarkan data Radar, sedikitnya sudah ada lima perantau yang meninggal dunia di tengah wabah Covid-19. (had)