Tekankan Kualitas dan Packaging, Poduk Tembus Pasar Australia

Kamis 09-07-2020,11:40 WIB

**Menilik Kepedulian Ika Yuanita Memberdayakan Petani Kopi di Bawang

Kata siapa produk kopi lokal Batang tak mampu bersaing dengan produk pabrikan. Ika Yuanita, penikmat kopi asli Kecamatan Bawang nyatanya mampu membuktikannya. Bersama petani lokal dia mampu memproduksi kopi super premium yang bahkan telah dipasarkan hingga Australia.

SEBETULNYA, potensi tanaman kopi di Batang tergolong cukup tinggi. Hanya saja, saat ini kebanyakan kopi Batang langsung dijual ke tengkulak. Masih banyak petani lokal yang belum bisa mengolah biji kopi menjadi kopi yang berkualitas sesuai standar pasar.

Satu di antaranya di kawasan dataran tinggi Desa Surjo, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, setidaknya ada sekitar 500 hektar kebun kopi. Namun, keterbatasan dalam proses distribusi menjadi permasalahan tersendiri bagi para petani lokal.

Hal ini menjadikan seorang penikmat kopi, Ika Yuanita menggandeng petani lokal dengan memproduksi kopi unggulan kelas super premium. Bahkan kopi yang kini dibranding dengan nama Kingkaf ini sudah menembus pasar luar negeri, seperti di Australia.

"Sebagai penikmat kopi dan warga asli Bawang, saya melihat ada potensi bahwa kopi Bawang sangat bagus serta bisa dibawa ke pangsa pasar luar, untuk itu saya menggandeng petani lokal bagaimana memproduksi kopi yang berkualitas kelas super premium," ujarnya Rabu (8/7/2020).

Ika memilih untuk terjun langsung dan memberikan standar bahan baku kualitas terbaik sekaligus mengedukasi petani untuk diarahkan pengambilan biji kopi premium.

"Untuk bahan baku saya terjun langsung ke petani, dengan pemilihan kopi sesuai standar yang saya inginkan sehingga petani menyesuaikan dan mengarah ke arah premium, yaitu kopi yang dipetik merah," ujarnya.

Tak hanya dari segi kualitas, kopi yang diproduksi Ika dan petani lokal ini pun dikemas dengan lebih menarik. Sehingga juga dapat meningkatkan harga jual kopi tersebut.

"Pangsa pasar lebih banyak main ke luar daerah karena segi daya beli lebih bagus dan kesempatan saya kenalkan kopi lokal ke daerah lain.

Tentu kualitas nomor satu lalu packaging juga tidak lupa dibikin semenarik dengan segmen kelas menengah ke atas," jelasnya.

Bermodal kualitas rasa dan packaging, Ika berhasil membuka lima cabang outlet, yakni di Batang, Semarang, Bali, Palembang, dan Melbourne, Australia.

"Untuk harga bervariasi setiap jenis, ada arabika super, arabika wine, liberika, robusta super, robusta peabery, robusta wine, dengan kisaran harga Rp 30 Ribu hingga Rp 85 Ribu per 100 gram," tutupnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait