KOTA - Sebanyak 150 narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan dievakuasi ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang, Senin (8/2/2021).
Evakuasi dilakukan karena hampir semua blok kamar hunian napi terendam banjir, dengan ketinggian air mencapai 45 cm hingga 50 cm.
Menurut Kalapas Pekalongan, Agus Heryanto, evakuasi terpaksa dilakukan karena air banjir yang masuk ke dalam Lapas Pekalongan sudah melebihi ambang batas. Selain itu, hampir semua ruangan terendam banjir. "Yang terkena hampir seluruh blok, sekitar 95 persen. Jika air sudah masuk ke kamar hunian dan tempat tidur napi, maka napi kita evakuasi sementara ke tempat lebih aman," katanya.
Dijelaskan Kalapas bahwa proses evakuasi dilakukan bertahap hingga beberapa gelombang. Evakuasi dilakukan sejak pagi, yang mana tiap gelombang dilakukan terhadap 25 orang napi, menggunakan satu unit bus Transpas setempat.
"Teknisnya evakuasi, kita juga sudah koordinasi dengan kepolisian. Kita lakukan bertahap 25 orang, kemudian 25 lagi. Kita prioritaskan untuk yang kaum rentan, misalnya napi lansia. Pertama kita evakuasi 100 orang dulu ke Rutan Pekalongan. Setelah itu kita evakuasi lagi 50 orang ke Rutan Batang," tuturnya.
Agus menambahkan, proses evakuasi akan terus dilakukan, melihat perkembangan situasi. Saat ini, jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi penghuni Lapas Pekalongan sebanyak 248 orang. Dengan dievakuasinya 150 orang napi, maka saat ini tersisa 98 orang.
"Tidak menutup kemungkinan yang akan kita evakuasi bertambah. Akan kita evakuasi ke lapas dan rutan terdekat," imbuhnya.
Diungkapkan Agus Heryanto, kondisi Lapas Pekalongan saat ini memang sudah tidak layak karena sering terendam banjir. Satu-satunya solusi yakni merelokasi Lapas Pekalongan ke lokasi lain yang lebih aman dan layak. Misalnya saja ke Kajen, sebagaimana yang telah direncanakan.
Hanya saja, rencana relokasi Lapas Pekalongan yang sebelumnya diharapkan mulai dilakukan sejak 2020 lalu, sementara ini tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Anggaran untuk relokasi lapas pun sementara dialihkan atau 'refocusing' oleh Pemerintah Pusat untuk penanganan Covid-19.
"Solusinya ya Lapas Pekalongan harus segera direlokasi. Semoga rencana relokasi lapas ini bisa segera direalisasikan," ujarnya. (way)