KOTA - Selain menggenangi permukiman warga di beberapa kelurahan di Kota Pekalongan, banjir yang terjadi sejak Rabu (19/1/2022) malam hingga Kamis (20/1/2022) juga kembali menggenangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan.
Pantauan di lokasi pada Kamis pagi sampai siang hari, banjir menggenangi halaman dan beberapa ruangan di Lapas Pekalongan dengan ketinggian air sekitar 22 cm.
Bahkan, Kalapas Pekalongan Imam Purwanto bersama pegawainya terpaksa harus melaksanakan apel pagi di tengah banjir yang menggenangi halaman Lapas setempat. Tak hanya itu, kegiatan Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2022 yang dilaksanakan di aula juga tak luput dari genangan banjir. Meski demikian, Kalapas beserta seluruh pegawainya tetap semangat melaksanakan kegiatan tersebut. Acara tetap berjalan lancar dan hidmat.
Kalapas Imam Purwanto melalui pejabat humasnya, Anang Saefullah, menyampaikan akibat banjir tersebut, 4 kamar hunian WBP di Blok A terendam air dengan ketinggian air 5 cm. "Untuk seluruh WBP di kamar tersebut sejumlah 3 orang sudah kami evakuasi ke kamar hunian yang aman dari banjir," ungkapnya.
Adapun kamar hunian WBP di blok lainnya masih relatif aman dari banjir krn sudah dilakukan peninggian lantai. Selain itu, ruang kantor staf administrasi, dapur, poliklinik dan perpustakaan juga masih relatif aman dari banjir.
Dia menambahkan, sampai saat ini, penyediaan makanan, minuman dan air bersih serta sanitasi bagi WBP masih bisa dilakukan dengan baik. "Jaringan listrik juga aman," imbuhnya.
Dijelaskan pula dengan adanya kondisi tersebut, Kalapas berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan untuk mengantisipasi apabila banjir semakin tinggi. Kalapas juga terus berkoordinasi dengan Kakanwil dan Kadivpas terkait perkembangan kondisi banjir di Lapas Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid atau yang biasa disapa Aaf, pada sore harinya juga meninjau kondisi banjir di Lapas Pekalongan.
Usai peninjauan, Wali Kota mengungkapkan dengan kondisi Lapas yang kebanjiran seperti itu pihaknya merasa kasihan dengan para WBP maupun petugas. "Kasihan terutama yang pertama pada warga binaan karena rentan kena penyakit dan sebagainya. Dan mungkin juga kegiatan-kegiatan pembinaan tidak bisa berjalan optimal. Kondisi petugas tentunya juga agak terganggu," katanya.
Aaf mengungkapkan pihaknya bersama Kalapas masih mencari solusi tepat untuk mengatasi permasalahan banjir di Lapas Pekalongan yang terus berulang. "Alhamdulillah komunikasi dengan Pak Imam (Kalapas) selama ini berjalan lancar. Ada beberapa opsi mengatasi ini, misalnya relokasi lapas, namun says belum menemukan formulanya karena keterbatasan Kota Pekalongab. Opsi lainnya adslah dengan meninggikan Lapas," ungkapnya.
Menurut Wali Kota, bangunan Lapas Pekalongan adalah termasuk bangunan heritage sehingga sayang kalau terus kebanjiran. Dia berharap mudah-mudahan adanya pembangunan penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan ini berdampak mengatasi banjir dan rob di Lapas Pekalongan,
"Mudah-mudahan di tahun 2023 selesai. Tetapi sambil menunggu itu kita harus mencari formula dan antisipasi agar jangan banjir terus. Saya juga salut kepada Pak Imam dan jajarannya karena dengan kejadian bencana ini masih terus semangat bekerja," imbuh Aaf. (way)