Tak Ada Honorer di 2025, Masih Ada Seribuan Guru dan Tenaga Kependidikan di Batang yang belum Jadi PPPK

Minggu 31-03-2024,13:39 WIB
Reporter : Novia Rochmawati
Editor : Dony Widyo

BATANG, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Pemkab Batang akan mengupayakan formasi PPPK baik untuk guru maupun tenaga pendidikan. Hal ini lantaran kebutuhan dan masih ada sekitar seribuan guru dan tenaga kependidikan (GTK) Wiyata Bhakti yang belum diangkat menjadi PPPK. 

Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang M. Arief Rohman menyebut hal ini turut menjadi perhatian Pemkab. Pasalnya urgensi untuk mengatasi status pendidik honorer menjadi sangat penting. Karena tahun 2025 sudah tidak ada lagi honorer. 

Namun, lanjut dia, keputusan akhir akan tergantung pada kendala anggaran dan kelayakan finansial dalam sumber daya Pemerintah Kabupaten Batang. 

BACA JUGA:Angkat Ribuan Guru Honorer di Batang Jadi PPPK, Lani Dwi Rejeki Dianugerahi PGRI Award

“Personel tenaga pendidik yang belum terangkat, sekitar 300 individu masuk dalam kategori ini. Sedangkan untuk tenaga kependidikan ada sekitar 700 staf non-pengajar, termasuk penjaga sekolah, operator, dan administrator, dengan antusias menantikan kejelasan mengenai masa depan profesional mereka,” ujar dia.

Pada intinya, sekolah mengakui bahwa pendidik memainkan peran penting, tetapi sama pentingnya adalah mengangkat mereka yang berkontribusi pada ekosistem pendidikan di luar ruang kelas.

Pihaknya berharap peluang ini terbuka lebar dalam rekrutmen selanjutnya. Sehingga permasalahan ini bisa terselesaikan. 

“Kami dengan tulus menyambut perkembangan ini, terutama mengenai penunjukan dan seleksi status PPPK bagi tenaga kependidikan yang selama ini belum mendapat perhatian,” katanya saat diwawancarai, Minggu 31 Maret 2024. 

BACA JUGA:Guru Honorer di Kabupaten Pekalongan Ngadu Dicurangi saat Seleksi PPPK, Viral di Medsos, Dindik Buka Suara

Meskipun angka-angka spesifik masih dihitung selama pertemuan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, ada keinginan kuat untuk mengusulkan sebanyak mungkin dalam formasinya. 

Lelaki yang juga Ketua PGRI Kabupaten Batang berencana mengusulkan kerangka kerja yang komprehensif untuk menunjuk staf pengajar dan non-pengajar. 

“Kami akan mengusulkan struktur penunjukan, tidak hanya untuk guru, tetapi juga untuk tenaga kependidikan. Jumlah penunjukan akan disesuaikan dengan kapasitas anggaran setempat, dan kami akan berusaha memanfaatkannya secara optimal,” pungkasnya. (nov)

Kategori :