KOTA - Tahun 2022 ini Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat bakal membangun lima stasiun pompa pengendali banjir berkapasitas besar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kota Pekalongan Khaerudin mengatakan dua dari lima stasiun pompa itu akan dibangun oleh Pemkot Pekalongan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan tiga pompa lainnya dibangun oleh Pemkot bekerja sama dengan Kementerian PUPR.
"DPUPR berinisiatif untuk membangun stasiun pompa dengan kapasitas lebih besar dan nanti dayanya dari listrik sehingga lebih efisien dan pengoperasiannya pun lebih mudah," kata Khaerudin, Kamis (6/1/2022).
Dua stasiun pompa yang akan dibangun, jelas Khaerudin, pertama berlokasi di Sungai Bremi, Tirto, tepatnya di belakang atau selatan CPM. Kemudian stasiun pompa yang kedua adalah Stasiun Pompa Meduri, akan dibangun di sebelah barat Sungai Meduri, tepatnya di selatan rel kereta api, berbatasan dengan Desa Sepacar Kabupaten Pekalongan.
"Di dua lokasi ini sudah ada pompa tapi masih berupa pompa mobile yang memakai solar. Bisa dikatakan pemborosan karena ini ketika difungsikan itu tiap hari menghabiskan 60 liter bahan bakar dari solar, atau kisaran lima ratus ribu rupiah per hari. Bayangkan kalau sekian minggu atau bulan," jelas Khaerudin.
Sementara, tiga pompa yang akan dibangun bekerja sama dengan kementerian, yang pertama adalah Stasiun Pompa Sibulanan, masuk wilayah Kelurahan Krapyak. Kedua adalah Stasiun Pompa Susukan, masuk wilayah Kelurahan Degayu, lokasinya di sebelah Kali Susukan, tepatnya di muara ujung pertemuan antara Kali Susukan dengan Kali Banger. Kemudian yang ketiga adalah stasiun pompa yang akan dibangun di muara Clumprit, untuk melengkapi satu stasiun pompa yang sudah ada.
"Pasalnya ketika air pasang pompa masih terendam hingga tidak bisa dioperasikan. Insya Allah nanti dengan pompa baru ini bisa menggantikan pompa yang sama," ungkapnya.
Khaerudin menuturkan, ketiga pompa ini masing-masing berkapasitas 3.500 liter per detik. Dengan kapasitas yang sangat besar, pihaknya optimistis stasiun pompa tersebut bisa mengatasi genangan atau air yang ada di lingkungan permukiman sekitar. "Apalagi nanti sinkron dengan pembangunan tanggul di sepanjang Kali Banger, Kali Gabus, Kali Susukan, dan Muara Clumprit," jelas Khaerudin.
Khaerudin menambahkan, nantinya di sepanjang Kali Clumprit juga akan ada normalisasi dan pembangunan tanggul ini untuk mencegah limpasan air. "Untuk tahap awal itu di wilayah Clumprit bisa dilihat untuk Jalan Labuhan sekarang sudah mulai ditinggikan jadi itu juga salah satu upaya mengatasi," pungkas Khaerudin. (way)