Habib Ahmad bin Abdullah Al-Athas Pekalongan: Ulama Besar yang Istiqamah dan Zuhud

Minggu 28-04-2024,19:00 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Wahyu Hidayat

BACA JUGA:Syekh Jenawi: Pendiri Dukuh Budaran yang Memiliki Banyak Karomah

Tercatat Habib Ahmad bin Abdullah Al-Athas tiba di Indonesia sekitar tahun 1880an masehi.

Setibanya di Indonesia beliau langsung menuju ke Kota Pekalongan dan memutuskan untuk menatap di kota ini.

Aktivitas Habib Ahmad Al-Athas

Di Pekalongan Habib Ahmad tinggal di Kampung Arab dan bertugas menjadi imam di Masjid Wakaf yang didirikan oleh pendahulunya, yakni Habib Husein bin Salim Al-Athas.

BACA JUGA:Sezaman dengan Panembahan Senopati, Ini Kisah Ki Sabaran Alif yang Membangun Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen

BACA JUGA:Cerita Rakyat tentang Masuk Islamnya Seorang Empu dari Gunung Bromo di Desa Pucung, Kabupaten Pekalongan

Selain bertugas sebagai imam, beliau juga mengajar beberapa kitab dan mengadakan pembacaan Maulid, Ratib, serta wirid-wirid lainnya.

Setiap bulan Rajab Habib Ahmad membaca kitab Shahih Al-Bukhari karya Imam Bukhari, dan di bulan Ramadan beliau membaca kitab Nashoihud Diniyah karya Imam Abdullah Al-Haddad.

Kegiatan-kegiatan tersebut beliau lakukan secara istiqamah sampai jamaah di Masjid Wakaf semakin bertambah banyak.

Melihat hal demikian, pada tahun 1913 M Habib Ahmad merenovasi dan memperluas Masjid Wakaf agar muat menampung jamaah.

BACA JUGA:Habib Luthfi bin Yahya Ungkap Amalan Sholawat Jibril Bikin Rezeki Mengalir Deras Beserta Pesan Pentingnya

Di kediaman beliau juga membuka pengajian yang dikhususkan untuk kalangan terbatas, beliau membaca kitab karya ulama-ulama besar di kediamannya.

Ulama yang Wara' dan Zuhud

Perjuangan Habib Ahmad dalam berdakwah sangat berpengaruh dengan kemajuan agama Islam di Kota Pekalongan.

Meskipun begitu beliau tidak pernah mengharapkan timbal balik, hidup beliau sangat sederhana, Habib Ahmad dikenal sebagai ulama yang wara' dan zuhud.

Kategori :