Pesona Puncak Tugu di Petungkriyono, Melihat Lautan Awan dari Atap Pekalongan

Sabtu 04-05-2024,20:04 WIB
Reporter : Aghistna Muhammad Ibrahim Sula
Editor : Dony Widyo

BACA JUGA:Curug Bajing di Petungkriyono: Sejarah, Lokasi, Pesona, dan Harga Tiket Masuk

Dari basecamp Anda harus berjalan kaki melewati jalan aspal terlebih dahulu selama kurang lebih 30 menit, tergantung ritme berjalan.

Sebab jalur aspal dengan trek menanjak akan lebih menguras tenaga daripada trek pendakian biasa yang berupa tanah.

Jalan aspal ini adalah jalan yang menghubungkan Kabupaten Pekalongan dengan Kabupaten Banjarnegara. 

Setelah itu, Anda akan menemukan tiang listrik besar yang sudah ditempel petunjuk jalan menuju trek pendakian.

BACA JUGA:Situs Watu Bahan di Kecamatan Doro: Peninggalan Kuno yang Sudah Berusia 2 Juta Tahun yang Lalu

BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Arca Yoni yang Menakjubkan di Situs Nagapertala dari Masa Majapahit

Sekitar 5-10 menit dari perbatasan jalan aspal dengan trek tanah Anda akan sampai di pos 1.

Pendakian tugu memiliki 3 pos yang bisa digunakan untuk beristirahat, sebab sekarang sudah dibangun bangunan menggunakan kayu.

Bangunan-bangunan pos ini kira-kira baru dibangun sekitar tahun 2019-2020an awal.

Trek pendakian puncak tugu sendiri tidak terlalu terjal, namun ada beberapa tanjakan yang memang agak curam.

BACA JUGA:Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak

Selama pendakian Anda akan ditemani pemandangan sebagian hutan tertutup, dan sebagiannya lagi yang sedikit terbuka dengan pemandangan bukit-bukit yang gagah dan indah.

Setelah sampai di puncak, Anda bisa langsung mendirikan tenda atau berfoto di tugu dan bendera Indonesia yang menjadi ciri khas dari puncak tugu ini.

Dari puncaknya Anda juga akan melihat barisan bukit yang berjejer rapi, dan jika beruntung Anda akan melihat lautan awan yang siap memanjakan mata Anda.

BACA JUGA:Peninggalan Arkeologi di Ujung SelatanPekalongan, Inilah 4 Situs yang Ada di Petungkriyon

Kategori :