KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Meski dikenal sebagai Kota Santri, selama tahun 2023 hingga bulan Mei 2024, kasus kejahatan asusila masih mendominasi di Kabupaten Pekalongan. Kejahatan asusila menyumbang 40 persen dari kasus kejahatan yang terjadi di Kabupaten Pekalongan.
Oleh karena itu, Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi titip pesan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Pekalongan untuk menekan kejahatan asusila di Kabupaten Pekalongan yang dikenal dengan Kota Santri-nya.
"Kabupaten Pekalongan merupakan kota santri, dan pada tahun 2023 - 2024 sampai dengan bulan Mei, kasus kejahatan yang mendominasi di wilayah Kabupaten Pekalongan adalah kejahatan asusila yang menyumbang 40 persen," ujar Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, saat silaturahmi kamtibmas dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Aula Presisi Polres Pekalongan, Kamis, 16 Mei 2024.
Kejahatan asusila itu diantaranya kasus pencabulan, pelecehan, dan persetubuhan. "Oleh karena itu, saya titip dalam setiap pengajian atau kumpul-kumpul di RT dan di kampung tolong disisipkan pesan-pesan moral terkait dengan asusila," pintanya.
Baca juga:Kasus Asusila Meningkat, DPRD Kabupaten Pekalongan Ambil Sikap
Dikatakan, dalam pelaksanaan kegiatan Operasi Mantap Brata, Operasi Ketupat Candi dan saat ini masih berjalan Operasi Mantap Praja persiapan pemilihan kepala daerah, dalam operasi sebelumnya situasi terdapat aman dan kondusif tidak ada kejadian yang menonjol yang bisa mendapatkan perhatian secara nasional.
"Yakinlah itu adalah peran serta bapak dan ibu sekalian, dan rasa aman tidak datang dengan tiba-tiba, tetapi dengan adanya upaya-upaya yang telah dilakukan. Saya mohon situasi ini terus dijaga agar tetap aman kondusif, dan saya Kapolres mewakili rekan-rekan mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya," katanya.
AKBP Wahyu Rohadi pun mengharapkan bantuan untuk bisa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga masyarakat Kabupaten Pekalongan agar dapat mengalihkan dengan kegiatan yang lebih positif.
"Jadi, terkait dengan tradisi di Kabupaten Pekalongan yaitu petasan, balon udara, dan sound sistem yang berindikasi menyebabkan terganggunya kamtibmas, saya mohon bantuannya kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk bisa memberikan edukasi kepada warga," ucapnya.
Baca lagi:Semester I Tahun 2023, Kasus Asusila di Kabupaten Pekalongan Naik
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan HM Salahudin, mengungkapkan, keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak.
"Dan terkait keagamaan tentang kerukunan, sampai saat ini tidak ada gesekan antar umat beragama, dan mudah-mudahan kedepannya tetap kondusif," ujar dia.
Salahudin berpesan supaya bijak dalam bermain media sosial. "Jangan sampai memancing tentang permasalahan agama dan khususnya pada saat proses Pilkada di Kabupaten Pekalongan. Semoga dapat berjalan dengan aman dan lancar tidak ada gesekan apapun dan menjadikan pemimpin yang baik dan amanah," tandasnya.
Tampak hadir dalam silaturahmi itu, Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, Wakapolres Pekalongan Kompol Kholid Mawardi, Kabag SDM Kompol Guntur Tri Harjani, Kasat Binmas Polres Pekalongan AKP Quratul Aini, Ketua MUI Kabupaten Pekalongan, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, Kanit Binmas Polsek Jajaran Polres Pekalongan, serta perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.