KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sempat dikira dibawa hantu wewe, Toha (55), warga Dukuh Sokayasa, Desa Gembong, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, ditemukan tak bernyawa di saluran air di dekat alas garapan di desanya, Minggu malam, 2 Juni 2024.
Video pencarian Toha yang hilang sempat ramai di media sosial. Dalam video itu, ada latar suara warga yang teriak memanggil-manggil nama Toha. "Kang Toha...Kang Toha...Dibalekna lah ya aria digawa wewe. Ana bojone," teriak warga dalam video itu.
Dahiri, warga Desa Gembong, mengatakan, Toha pada Minggu pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, pamit pergi mencari rambanan atau pakan ternak. Menurutnya, kandang kambing milik Toha berada di area persawahan yang cukup jauh dari rumahnya.
"Saat Maghrib, Pak Toha ini belum pulang. Istrinya pun mencari di kandang, namun di kandang belum ada rambanan untuk pakan ternak," kata dia.
Oleh karena itu, istri Toha teriak meminta tolong warga jika suaminya menghilang. Sontak kabar Toha menghilang dengan cepat menyebar ke penjuru kampung. Warga pun berbondong-bondong keluar rumah untuk membantu mencari Toha.
Baca juga:Jatuh ke Tebing, Pencari Rumput Ditemukan Tewas di Tengah Hutan di Pekalongan
"Pak Toha ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB di saluran air tak jauh dari area persawahan," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Kandangserang Ipda Slamet Riyadi mengatakan, pada hari Senin pagi, 3 Juni 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, Polsek Kandangserang menerima laporan peristiwa orang meninggal dunia diduga karena terjatuh dari pohon pada saat sedang mencari pakan ternak. Korban bernama Toha (55) ditemukan di sebuah saluran air di dekat sawah milik korban di Dukuh Sokayasa, Desa Gembong, Kecamatan Kandangserang.
Disebutkan, pada hari Minggu, 2 Juni 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, korban berpamitan dengan istrinya akan mencari rumput untuk pakan tenak kambingnya. Namun hingga pukul 18.00 WIB, korban tidak kunjung pulang ke rumah.
"Istri korban lalu meminta bantuan kepada warga Dukuh Sokayasa untuk mencari keberadaannya di sekitar sawah milik korban," terang dia.
Sekitar pukul 20.00 WIB, koban ditemukan oleh warga tergeletak di saluran air di bawah pohon wuru. Diduga, saat korban mengambil daun wuru untuk pakan ternaknya, korban terjatuh ke saluran air yang banyak bebatuan. Sehingga kepala korban terbentur bebatuan tersebut.
"Korban ditemukan sudah meninggal dunia dengan luka robek di belakang kepala," katanya.
Korban selanjutnya dievakuasi oleh warga ke rumah duka. Pada Senin pagi, korban dimakamkan di pemakaman umum di Desa Gembong. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.