Kelahiran Reno di Jakarta menimbulkan harapan di kalangan suporter Timnas Indonesia akan kemungkinan naturalisasinya. Hal ini mirip dengan kasus Elkan Baggott, yang lahir di Bangkok dan ingin dinaturalisasi oleh Thailand waktu itu.
Menurut Statuta FIFA Pasal 7 tentang kewarganegaraan, Reno Munz bisa saja dinaturalisasi oleh Indonesia mengingat ia lahir di Jakarta. Namun, kedua orang tua Reno adalah warga negara Jerman, dan itu membuat proses naturalisasi menjadi lebih kompleks.
Banyak pihak berpendapat bahwa meskipun Reno memiliki potensi, proses naturalisasi bisa menjadi tantangan besar, terutama karena dia tidak memiliki ikatan langsung dengan Indonesia selain tempat kelahirannya.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) harus mempertimbangkan banyak faktor sebelum memutuskan untuk mengajukan permohonan naturalisasi terhadap Reno Munz.
BACA JUGA:Malaysia Diprediksi akan Bermain Agresif, Timnas Indonesia U-19 Harus Bisa Jaga Emosi
Joey Pelupessy: Kapten Belanda dengan Darah Indonesia
Selain Reno Munz, kabar menarik lainnya datang dari pemain keturunan Indonesia yang bermain di Belanda, Joey Pelupessy. Kapten FC Groningen ini ternyata memiliki darah Indonesia.
Kakek dan nenek Joey Pelupessy berasal dari Saparua, Maluku Tengah, yang pindah ke Belanda pada tahun 1944 saat Jepang menginvasi Indonesia.
Joey Pelupessy memulai karirnya di tim Liga Inggris Sheffield Wednesday sebelum bergabung dengan FC Groningen dari klub Turki Giresunspor pada musim panas 2022.
Di Groningen, Joey langsung dipercaya sebagai kapten tim dan menjadi salah satu pemain penting dalam skuad utama. Meskipun FC Groningen berada di peringkat ke-17 Divisi Belanda, namun performa Joey tetap solid dan mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Jadi Mereka, Orang Dibalik Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia, Siapa Saja?
Kepentingan Timnas Indonesia
Menariknya, Joey Pelupessy dikabarkan tertarik untuk menjadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia. Dengan latar belakangnya yang kuat dan statusnya sebagai kapten tim, kehadiran Joey di Timnas Indonesia tentu akan memberikan dampak positif.
Kemampuan kepemimpinan dan pengalamannya di Eropa bisa menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia untuk dapat bersaing di kancah internasional.