Tengah Tahun, Kasus DBD Tembus 130

Jumat 26-06-2020,10:14 WIB

*Tiga Kecamatan jadi Persebaran Tertinggi

KENDAL - Di tengah konsentrasi menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal ternyata dipusingkan dengan perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terbilang tinggi. Sampai pertengahan tahun ini, tercatat ada 130 kasus DBD yang ditemukan.

Persebaran tinggi kasus DBD ini terutama tersebar di tiga kecamatan.

Kecamatan Boja dilaporkan sebanyak 15 kasus, Kota Kendal sebanyak 15 kasus, dan Kaliwungu sebanyak 14 kasus.

"Penyebaranya relatif merata. Tapi ada dua kecamatan yang nol kasus DBD, yakni Plantungan dan Pageruyung," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, Muntoha, kemarin.

Diungkapkan, data tersebut diperoleh dari laporan kasus di Puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan se Kabupaten Kendal. Meski trennya cenderung naik, lanjut Muntoha, namun belum ada kasus pasien yang meninggal. Untuk pencegahan, pihaknya melakukan fogging sebanyak 130 kali di 65 tempat.

"Fogging atau pengasapan tidaklah cukup. Sebab Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Yang paling utama masyarakat menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ungkapnya.

Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Kendal, Bambang Wiryawan, menjelaskan jika penyakit DBD tidak hanya terjadi pada musim penghujan, tapi juga muncul di musim kemarau. "Tahun lalu, justru kasus terbanyak terjadi antara Mei sampai November," jelasnya.

Bambang mengatakan, saat ini memang seluruh tim yang ada tengah fokus untuk penanganan wabah virus Korona. namun tidak boleh lengah dengan DBD. Cara yang paling tepat dan efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Sosialisasi terus digalakan, baik melalui puskesmas maupun sekolah-sekolah,' pungkasnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait