Kemudian, Erick Thohir tidak melewatkan kesempatan untuk mengungkapkan candaannya terkait kondisi yang akan dihadapi Timnas Indonesia saat bertandang ke China.
"Lalu ke China, tiba-tiba kita ditaruh di kota yang 6,5 jam dari Beijing. Itu Guangdong, yang di bulan Oktober katanya dingin," ujarnya sambil tersenyum.
Guyonan Erick ini bukan sekadar humor semata, tetapi juga mencerminkan realitas sulitnya perjalanan dan adaptasi yang harus dilakukan oleh para pemain dalam menghadapi berbagai kondisi yang berbeda di luar negeri.
Meskipun dengan senyum, Erick Thohir juga tidak lupa menyatakan sikapnya yang tegas terhadap perlakuan terhadap tim tamu.
"Jadi semua negara ingin mempersulit tim tamunya. Kita juga jadi tuan rumah harus baik-baik, tapi jangan baik-baik saja. Kalau kita dikerjain di luar negeri, ya kita kerjain lagi di sini," tandasnya dengan penuh semangat.
Pernyataan tersebut mencerminkan semangat Erick Thohir untuk memastikan bahwa Timnas Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil, baik saat menjadi tuan rumah maupun saat bertandang ke negara lain.
Sikapnya yang santai namun tegas mengingatkan bahwa dalam sepak bola, selain kualitas permainan, juga penting untuk memastikan fair play dan kesetaraan dalam perlakuan kepada semua tim.
Sebagai sosok yang tidak hanya terlibat dalam dunia sepak bola nasional, tetapi juga memiliki pengalaman luas di kancah internasional, Erick Thohir mampu menghadirkan perspektif yang segar dan cerdas dalam mengelola tantangan besar yang akan dihadapi oleh Timnas Indonesia dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026.
Dengan komedi ringan dan semangat juang yang tak kenal lelah, Erick Thohir memberikan inspirasi dan dukungan kepada seluruh tim dan para pendukung sepak bola di tanah air.
Itulah tadi penjelasan mengenai Timnas Indonesia bakal dikerjain oleh China di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga zona Asia dan akan dibalas oleh Timnas Indonesia. Semoga bermanfaat, terima kasih.(*)