BACA JUGA:Sudah Meninggal tapi Menemui Orang, Di Pekalongan Ada Wali yang Hidup di Atas Pohon Kelapa
Berdasarkan kesepakatan, pasukan Kyai Atas Angin akan bergabung dengan santri Syekh Abdullah, namun sebelum melakukan penyerangan mereka terlebih dahulu digembleng ilmu kanuragan, di sisi lain ada pasukan telik sandi yang terus memantau pergerakan Baron Sekeber dan pasukannya.
Hingga waktunya tiba, pasukan Mataram dan santri Syekh Abdullah pun melakukan penyerangan, Baron Sekeber dan pasukannya yang tidak siap pun terpojok.
Banyak dari pasukan Baron Sekeber yang tumbang, Baron Sekeber sendiri juga terbunuh karena terkena tusukan senjata dari Kyai Atas Angin.
Karena jasa besarnya, Syekh Abdullah diberi gelar Ki Ageng Rogoselo, sampai kini nama tersebut masih akrab dipakai untuk menyebut Syekh Abdullah.
BACA JUGA:Sosok Wali Mastur di Pekalongan, Kyai Alim yang 'Dekat' dengan Imam Ghazali
BACA JUGA:Wali Mastur Jadi Rais Syuriah NU Pertama Cabang Pekalongan dan Muktamar NU 1930 di Pekalongan
Untuk mengenang peristiwa itu, masyarakat memahat patung Baron Sekeber dengan batu yang mereka sebut Rogoselo, Rogo artinya badan dan Selo artinya batu.
Patung yang dimaksud masih bisa kita temui di Kecamatan Doro, masyarakat sekitar menyebutnya patung atau situs Baron Sekeber. Tapi apakah benar patung tersebut adalah patung perwujudan dari sosok Baron Sekeber?
Apa Sebenarnya Situs Baron Sekeber?
Berdasarkan penelitian dari para arkeolog, dilansir dari buku "Peradaban Hindu-Buddha Pekalongan" yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, patung di situs tersebut merupakan sebuah arca dwarapala dari peradaban Hindu-Buddha.
Arca dwarapala adalah arca yang berfungsi untuk menjaga tempat-tempat suci dari agama Hindu-Buddha, seperti candi, Petirtaan, dan bangunan suci lainnya.
Pada Situs Baron Sekeber ini arca dwarapala difungsikan sebagai penjaga dari bangunan berupa punden berundak, di atas punden berundak tersebut terdapat sebuah arca yoni.
BACA JUGA:Habib Ali bin Ahmad Al-Athas Pekalongan: Tokoh Ulama Pendiri Masjid Raudhah di Pekalongan
Jadi menurut para ahli, patung tersebut bukanlah perwujudan dari sosok bernama Baron Sekeber, melainkan arca dwarapala yang erat kaitannya dengan peradaban Hindu-Buddha.