16 Kelurahan Masih Terendam

Senin 22-02-2021,12:00 WIB

*Status Tanggap Darurat Diperpanjang

KOTA - Setelah lebih dari dua pekan, Kondisi banjir di Kota Pekalongan belum mereda. Intensitas hujan tinggi yang masih terus terjadi membuat banjir di beberapa wilayah tak kunjung surut. Hingga Minggu (21/2/2021) siang, tercatat masih ada 16 kelurahan di tiga kecamatan yang terendam banjir yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, dan Pekalongan Timur dengan ketinggian air antara 20 sampai 100 cm.

Lokasi terparah antara lain untuk Kecamatan Pekalongan Barat di Kelurahan Pasirkratonkramat dengan ketinggian air mencapai 50- 100 cm, dan Kelurahan Tirto dengan ketinggian air 60-80 cm.

Sedangkan di Kecamatan Pekalongan Utara, lokasi terdampak antara lain Kelurahan Panjang Wetan dengan ketinggian 30-40 cm, Panjang Baru dengan ketinggian 20-30 cm, Kandang Panjang dengan ketinggian 25-40 cm, Padukuhan Kraton dengan ketinggian 30-40 cm, Krapyak dengan ketinggian 20-40 cm, Degayu dengan ketinggian 30-50 cm, dan Bandengan dengan ketinggian 30-50 cm.

Sedangkan di Pekalongan Timur, wilayah terdampak yakni Setono, Klego, Poncol, Kauman, Gamer, Kalibaros, dan Noyontaan, dengan ketinggian air antara 10 sampai 40 cm.

Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, sampai kemarin tiga ribu lebih warga terdampak banjir masih mengungsi. Total jumlah pengungsi mencapai 3.101 jiwa. Mereka tersebar di 40 lokasi pengungsian. Perinciannya, 22 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Barat dengan pengungsi sebanyak 2.123 jiwa, dan di 18 lokasi pengungsian di Kecamatan Pekalongan Utara dengan pengungsi sebanyak 978 jiwa.

"BPBD bersama TNI, Polri, PMI, dan para relawan terus menyisir lokasi-lokasi terdampak untuk mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan evakuasi serta mendistribusikan bantuan logistik dan makanan bagi warga terdampak," jelasnya.

*Ojek Perahu Mendulang Berkah

Meski di tengah kondisi banjir, masih ada berkah yang dirasakan warga. Salah satunya dengan membuat layanan ojek perahu. Ketinggian banjir di Jalan Kusuma Bangsa yang mencapai 50 cm, membuat layanan ojek perahu sangat diminati. Perahu-perahu itu hilir mudik di sepanjang Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Samudra Pasai, dan sekitarnya. Ruas jalan yang tergenang banjir itupun seolah menjadi seperti 'tol laut'. Ruas jalan tersebut juga seperti menjadi lokasi wisata air dadakan.

Para pemilik perahu itu mendapatkan penghasilan tambahan dengan menyewakan perahu-perahu mereka ataupun menggunakan perahu mereka untuk

jasa ojek perahu.

Perahu tersebut dimanfaatkan untuk mengantarkan warga terdampak banjir melewati genangan banjir di sepanjang Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Panjang Wetan hingga Kandang Panjang dan sekitarnya, dengan rute sejauh kurang lebih dua kilometer.

Tarif yang dipatok beragam, mulai dari Rp5.000 sampai Rp20.000, tergantung apakah satu jalan atau untuk rute pulang pergi.

Salah satunya disampaikan Ghofur (35), warga Panjang Wetan, Pekalongan Utara.

Dia mengaku sudah setengah bulan lebih menggunakan perahunya untuk jasa ojek perahu.

Tags :
Kategori :

Terkait