Para peserta juga tampak mahir dalam mencampurkan warna yang disediakan. "Mereka mampu mencampur warna menjadi warna tersier hingga gradasi. Yang bisa dibilang sulit untuk diterapkan pada media Nyolet cair," jelas nya.
BACA JUGA:Wahana Edukasi Sejarah dan budaya Indonesia, Inilah 3 Museum di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi
Melalui ini, pihaknya berharap dengan melihat kesadaran akan sulitnya membuat batik tersebut masyarakat lebih mencintai dan menghargai batik yang sesungguhnya.
Perlu diketahui, selain lomba Nyolet yang di gelar untuk anak TK/RA ini kedepan musuem batik Pekalongan juga akan menggelar lomba membatik untuk tingkat SD/MI hingga tingkat SMA/SMK se- Kota Pekalongan. (Adv/ap3)