Prestasi tersebut membuat banyak media memuji kemampuannya, yang mana hal tersebut menunjukkan bahwa Sandy tidak hanya mengandalkan kepribadiannya yang lucu, tetapi juga memiliki keterampilan yang mumpuni di lapangan.
Proses Sandy Walsh untuk mencapai titik ini tidaklah mudah. Sebagai pemain keturunan Surabaya, ia harus melalui perjalanan panjang untuk mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia sebelum akhirnya bermain untuk skuad Garuda
Keinginannya untuk bergabung dengan skuad Garuda muncul sejak akhir tahun 2018, jauh sebelum era Shin Tae-yong.
Namun, perjalanan naturalisasi Sandy Walsh terhambat oleh berbagai situasi, termasuk pandemi COVID-19 dan perubahan di PSSI.
BACA JUGA:Ini Jawaban Ketua Umum PSSI Erick Thohir Soal Naturalisasi Timnas Indonesia
Ketika Shin Tae-yong menjabat sebagai pelatih, komunikasi antara Sandy Walsh dan PSSI kembali membaik.
Proses naturalisasi yang sempat terhenti akhirnya dilanjutkan, dan pada November 2022, Sandy Walsh resmi menjadi WNI setelah menanti selama empat tahun.
Dedikasi dan kecintaannya terhadap Indonesia terlihat dari usaha Sandy Walsh untuk mempelajari budaya dan bahasa lokal, termasuk meminta bantuan rekan-rekan pemain untuk membantunya beradaptasi.
Tidak hanya itu saja, Sandy Walsh juga berperan sebagai jembatan bagi pemain keturunan lainnya yang baru bergabung.
BACA JUGA:DPR Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Erick Thohir Singgung Cara Spanyol Hingga Italia
BACA JUGA:Profil Eko Agus Sugiharto, Wasit yang Ditinju Pemain Sulteng di PON Ternyata Seorang Guru Penjas
Ia membantu Maarten Paes, kiper FC Dallas, untuk beradaptasi dengan budaya Indonesia dan belajar bahasa.
Kesedihan Sandy Walsh atas kehilangan rekan-rekan keturunan seperti Mark Klock membuatnya berusaha untuk menjadi penghubung yang baik antara pemain lokal dan keturunan.
Dengan sikap hangat dan humoris, Sandy Walsh membawa aura positif ke dalam ruang ganti.
Seandainya ia tidak sabar menunggu kesempatan dari PSSI, mungkin Timnas Indonesia tidak akan sekuat sekarang.