Dia mengkhianati anak-anak kuil dan juga Himejima agar bisa bertahan hidup dari serangan iblis yang hampir membunuhnya.
Saat sudah menjadi Pemburu Iblis pun Kaigaku masih memperlihatkan sifat egois serta pemahaman kelirunya.
Pemahaman tentang kekuatan dan bertahan hidup adalah satu-satunya hal yang membuat orang layak untuk dihormati, sementara orang lemah hanyalah sampah.
Itu mengapa dia sangat membenci Zenitsu yang lemah dan hanya bisa menggunakan bentuk pertama dari Teknik Pernapasan Petir yang diajarkan Jigoro.
Selama menjadi Pemburu Iblis pun dia tidak memiliki niat untuk membantu orang-orang yang lemah atau membunuh iblis-iblis yang lebih kuat darinya.
Ini juga yang menjadi alasan kenapa Kaigaku lebih memilih untuk tidak melawan iblis kuat seperti para Kizuki.
Kaigaku lebih memilih untuk bertahan hidup dengan cara menunduk dan memohon agar hidupnya diampuni.
Hal inilah yang dia lakukan saat bertemu dengan Kokushibo, Iblis Bulan Atas 1, saat dirinya sedang berada dalam suatu misi.
Momen malang ini dia alami di saat yang bersamaan dengan dilangsungkannya Pelatihan Hashira.
Saat itu Kokushibo memberikan kesempatan hidup untuk Kaigaku, namun dalam wujud iblis dengan memberikan darah Muzan