RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Malaysia yang malu sendiri setelah koar-koar dapat keturunan grade A ternyata ditolak FIFA.
Publik Malaysia sempat optimis bahwa mereka bisa menyaingi Timnas Indonesia dengan menaturalisasi pemain keturunan sebagai strategi untuk memperkuat skuad Harimau Malaya.
Namun, ambisi tersebut mengalami pukulan telak setelah upaya naturalisasi Mats Deijl ditolak oleh FIFA.
Pemain berusia 27 tahun itu, yang membela Go Ahead Eagles, dinyatakan tidak memenuhi syarat karena silsilah keturunan Malaysianya dianggap tidak sah.
Dikutip dari kanal Youtube Puncak Klasemen pada Rabu (2/10), berikut ini adalah pembahasan mengenai Malaysia yang malu sendiri setelah koar-koar dapat keturunan grade A ternyata ditolak FIFA.
Kegagalan Naturalisasi Mats Deijl
Rencana untuk menaturalisasi Mats Deijl mulai mendapat sorotan setelah sang pemain mengirimkan dokumen untuk dapat membela Malaysia.
Ia bahkan menyatakan antusiasmenya untuk mengenakan seragam Harimau Malaya. "Segala dokumen yang diperlukan telah saya kirimkan dan saya sangat menantikannya," ujar Mats Deijl dengan penuh harapan.
Optimisme tersebut disambut dengan euforia oleh netizen Malaysia, yang berharap Mats Deijl akan menjadi bintang keturunan pertama dari Eropa yang memperkuat Timnas Malaysia.
Media sosial pun ramai dengan spekulasi tentang potensi pemain tersebut, terutama setelah ia terpilih masuk dalam tim terbaik mingguan Eredivisie Belanda.
Namun, kebanggaan itu cepat berubah menjadi kekecewaan ketika FIFA menolak proses naturalisasi Mats Deijl.
Penolakan tersebut terjadi karena sang pemain tidak memenuhi syarat FIFA terkait pemain yang bisa mewakili negara tertentu, seperti kelahiran di negara tersebut, memiliki orang tua atau kakek-nenek dari negara itu, atau tinggal di negara tersebut selama lima tahun.
Mats Deijl, yang hanya memiliki garis keturunan Malaysia dari buyutnya, tidak memenuhi kriteria tersebut.
Nasib Naturalisasi Malaysia Lainnya
Kegagalan ini bukan hanya pukulan bagi Mats Deijl, tetapi juga bagi seluruh suporter Malaysia yang sempat optimis dengan proyek naturalisasi.