Pandemi, Omset Gerabah Wonorejo Anjlog

Rabu 23-09-2020,12:00 WIB

WONOPRINGGO - Pandemi Covid-19 membuat omset para pengusaha gerabah di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo anjlog. Akibatnya selain terjadi penurunan produksi, jumlah dan jangkauan distribusi gerabah juga menjadi berkurang.

Hal ini diungkapkan Santoso, salah satu pengusaha Gerabah di RT 18, RW 06 Desa Wonorejo, ketika ditemui di lokasi pembuatan gerabah, kemarin.

"Omset sendiri turun drastis, penjualan itu biasanya 500, ini paling 100. Bahkan stok gerabah siap kirim saja masih menumpuk di gudang akibat menurunya pembeli," ungkapnya.

Dijelaskan Santoso, biasanya sekali berangkat itu bisa sampai Rp 200 ribu, tapi setelah pendemi paling hanya sampai Rp 100 ribuan, itupun itu angka yang sudah sangat besar. "Jauhlah sebelum corona. Kalau saya sendiri biasanya beli gerabah dari mentah dan kadang bikin juga di sini. Saya khusus bagian pembakaran dan penjualan," jelasnya.

Padahal sebelum pandemi, usaha yang sudah digelutinya sejak turun temurun itu memiliki pasar yang cukup luas dengan produksi yang cukup besar juga setiap harinya.

Sebab kebutuhan konsumen akan gerabah cukup bagus. Apalagi di kawasan Pekalongan dan Pemalang, cukup banyak kegiatan atau acara yang membutuhkan gerabah. Mulai dari hajatan hingga acara duka.

"Gerabah sendiri biasanya digunakan untuk hajatan ataupun ritual-ritual. Jenisnya sendiri beragam dari lemper, layah, pot, kendilan ataupun by costum juga bisa. Kalau lemper kan buat acara, kalau layah buat orang meninggal atau sedekah. Sekarang hajatan saja ndak boleh, jelas turunlah penjualannya," keluhnya.

Menurut Santoso, pandemi benar-benar memukul usahanya. "Kita orang pasar itu kan jadi khawatir, alhasil sekarang kan sepi. Jadi ngaruh di semua, " imbuhnya.

Kendati demikian, dirinya masih optimis keadaan bisa normal kembali, sehingga semua proses produksi tetap berjalan. "Ya kita kan pasarnya luas, jadi ketika satu ngga ngambil, satunya ngambil, jadi muterlah. Ya kita mengalir aja. Kalau ngga laku, ya simpan di rumah aja. Jadi nunggu normal lagi," ujarnya. (ap3)

Tags :
Kategori :

Terkait