Muhtarom: Tulisan di Baju Ini sebagai Pengingat Saya

Selasa 15-10-2024,15:42 WIB
Reporter : Wahyu Hidayat
Editor : Wahyu Hidayat

Muhtarom menjawab bahwa ia akan memastikan birokrasi yang humanis, integratif, efisien, dan solutif, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Perlu ada standar atau kepastian waktu penyelesaian sebuah pelayanan.

Sorotan pada Pendidikan Nonformal dan Pengelolaan Sampah

Budayawan Ribut Achwandi menyoroti pentingnya perhatian terhadap pendidikan nonformal.

Menjawab itu, Muhtarom berjanji untuk mendukung sektor pendidikan nonformal, yang selama ini kurang mendapat perhatian. 

Pertanyaan lain datang dari pengunjung, seperti Tyan Coaster yang mengkritisi pungutan di sekolah-sekolah meski sudah ada dana BOS.

Sedangkan, Jaelani Bachtiar dari PBM juga menanyakan apa yang akan dilaksanakan Muhtarom terkait pengelolaan sampah di Pekalongan.

Selain itu, ada berbagai pertanyaan maupun harapan lainnya dari beberapa orang lainnya yang hadir yang ditujukan ke Muhtarom.

Pesan di Baju Putih sebagai Pengingat

Menutup sesi, Muhtarom secara spontan mempersilakan para pengunjung menuliskan harapan dan aspirasi mereka di baju putih yang ia kenakan.


Beberapa pengunjung acara Desak Calon Wali Kota Pekalongan 2024-2029 menulis berbagai aspirasi di baju putih yang dikenakan H Muhtarom.--

Coretan berupa tulisan itu berisi beragam harapan ataupun aspirasi dari warga. Di antaranya: "Politik cenderung partikuler. Maukah Pak Kaji duduk bersama rakyat untuk musyawarah mufakat. 'Suma Budhaya'."

Ada pula tulisan: "Kapan Persip nyata Liga 2?"; "Tirto agar bebas banjir"; dan "Gagasan apa dari Pak Kaji untuk kemajuan pariwisata Pekalongan yang tidak punya SDA sebagai potensi wisata?", serta berbagai aspirasi lainnya.

“Insya Allah, kalau nanti jadi (terpilih sebagai wali kota), baju ini akan saya taruh di ruang kerja saya sebagai pengingat untuk memenuhi harapan masyarakat,” ujar Muhtarom.

Jaelani Bachtiar dari PBM menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberi ruang kepada masyarakat agar lebih mengenal calon pemimpin mereka.

“Kami ingin masyarakat Pekalongan memiliki pemimpin yang tidak setengah-setengah," tegasnya. PBM juga menekankan netralitasnya dalam acara ini.

BACA JUGA:Pilwalkot Pekalongan 2024: Aaf-Balgis Pasangan Pertama yang Mendaftar ke KPU

Kategori :