Meskipun kemarahan para suporter Indonesia dapat dipahami, namun aksi barbar di media sosial ini membawa dampak negatif bagi citra sepak bola Indonesia di kancah internasional.
Ujaran kebencian dan serangan cyber dapat berujung pada sanksi dari FIFA, yang tentunya dapat merugikan Indonesia sendiri.
BACA JUGA:Formasi Ideal Timnas Indonesia usai Kevin Diks Gabung, Lini Belakang Semakin Kokoh
Tindakan semacam ini tidak hanya dapat mencoreng nama baik bangsa, tetapi juga bisa memperburuk situasi yang sedang dihadapi.
Peran PSSI dalam Mendidik Suporter
PSSI, melalui program pelatihan literasi media sosial, terus berupaya memberikan pemahaman kepada para suporter tentang pentingnya menjaga etika dalam berkomentar, khususnya di platform digital.
Meskipun perasaan dicurangi sangat kuat, namun kritik yang membangun adalah cara terbaik untuk menyuarakan kekecewaan.
BACA JUGA:Dramatis Sampai Akhir! Inilah Hitung-hitungan Timnas Indonesia Agar Lolos Piala Dunia 2026
Tindakan yang merusak reputasi, baik di dalam maupun luar lapangan, justru dapat memperkeruh suasana dan merusak citra sepak bola Indonesia di mata dunia.
Sebagai suporter sejati, menjaga semangat sportivitas dan menjunjung tinggi etika dalam setiap tindakan adalah hal yang penting.
Meski kecewa, namun penting bagi kita semua untuk dapat bersikap bijak dan menyuarakan pendapat dengan cara yang tepat.
Sebagai penutup, meskipun kekecewaan atas hasil pertandingan antara Indonesia dan Bahrain sangat terasa, namun penting bagi suporter untuk tetap menjaga sikap yang sportif dan etis, baik di dalam maupun luar lapangan.
Ujaran kebencian dan serangan cyber hanya akan mencoreng nama baik Indonesia di kancah internasional dan berpotensi membawa dampak negatif, seperti sanksi dari FIFA.
Kritik yang disampaikan dengan cara yang tepat dan membangun jauh lebih efektif dalam membawa perubahan.
BACA JUGA:FIFA Atur Tanding Ulang Laga Timnas Indonesia VS Bahrain? Bahrain Jadi Cemoohan Internasional