Menurutnya, AFC sudah lama dikenal sebagai organisasi yang penuh dengan kepentingan politik dan nepotisme, terutama saat berhadapan dengan negara-negara dari Timur Tengah.
Keputusan untuk menempatkan wasit asal Oman, yang bertetangga dengan Bahrain, dianggap tidak adil karena potensi keberpihakan yang tinggi.
BACA JUGA:Gol Bahrain Dianulir? Keputusan Janggal Wasit Ahmed Al Kaf Disorot! FIFA Ungkap Fakta Mengejutkan!
Coach Justin juga mengungkapkan bahwa AFC selama bertahun-tahun terlibat dalam berbagai skandal, termasuk kasus korupsi yang melibatkan mantan ketua AFC, Mohammed bin Hammam.
Situasi tersebut semakin memperkuat dugaan adanya ketidakberesan dalam organisasi AFC, yang memengaruhi integritas kompetisi.
Tanggapan AFC yang Mengecewakan
Menanggapi protes PSSI, Sekjen AFC, Datuk Seri Windsor John, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima keluhan resmi dari PSSI yang terperinci.
BACA JUGA:Bedah Taktik China: Long Pass dan Duel! Timnas Indonesia Harus Kuat di Tengah untuk Raih 3 Poin
Hal tersebut sangat mengejutkan, mengingat PSSI melalui ketuanya, Erick Thohir, sudah mengonfirmasi bahwa surat resmi telah dikirimkan.
Erick Thohir pun menunjukkan bukti bahwa keluhan tersebut sudah dikirim pada hari pertandingan.
Pernyataan dari AFC tersebut semakin menunjukkan bahwa mereka terkesan menghindar dari tanggung jawab dan tidak transparan.
BACA JUGA:Formasi Ideal Timnas Indonesia usai Kevin Diks Gabung, Lini Belakang Semakin Kokoh
AFC dan Bahrain Jadi Sasaran Kritik Dunia
Tak hanya dari Indonesia, kritik terhadap AFC dan Bahrain juga datang dari berbagai pihak di seluruh dunia.
Keputusan wasit Ahmed Al kaf serta kontroversi seputar pertandingan tersebut membuat Bahrain dan AFC dicap buruk oleh banyak pengamat sepak bola internasional.
Media-media internasional turut mengkritik bagaimana AFC mengelola pertandingan tersebut, yang dianggap merugikan timnas Indonesia.