RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai standar ganda AFC gembosi Timnas Indonesia karena proses serius permintaan Bahrain main di tempat netral.
Situasi antara Indonesia dan Bahrain kembali memanas setelah permintaan dari Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memindahkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia ke tempat netral.
Permintaan tersebut diajukan pada 16 Oktober 2024, dengan alasan keselamatan para pemain Bahrain, menyusul serangan di media sosial dari netizen Indonesia setelah pertandingan yang kontroversial antara kedua tim pada 10 Oktober 2024.
Dilansir RADARPEKALONGAN.CO.ID dari kanal Youtube CERITA BOLA, berikut ini adalah pembahasan mengenai standar ganda AFC gembosi Timnas Indonesia karena proses serius permintaan Bahrain main di tempat netral.
BACA JUGA:PSSI TEGAS! Permintaan Bahrain Ditolak, Siap Beri Pelajaran, Apa Motif Dibalik Permintaan Bahrain?
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Berlaku Tak Adil 36 Negara Asia Ancam Keluar AFC Jika Bahrain Tidak Didiskualifikasi?
BACA JUGA:Gegerkan Zona Asean! Paes, Haye dan Verdonk Tiba-tiba Gabung, Vietnam Cemas, Malaysia Berlagak Jago
Standar Ganda AFC Gembosi Timnas Indonesia
BFA khawatir dengan keselamatan pemainnya, termasuk Mohammed Marhoon, akibat dari ancaman dan ujaran kebencian yang muncul setelah pertandingan tersebut.
Serangan di media sosial yang mengarah ke akun resmi BFA dan para pemain Bahrain menambah ketegangan.
Bahrain merasa tidak aman untuk melanjutkan pertandingan tandang di Indonesia yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025.
Dua hari setelah permintaan Bahrain diajukan, AFC merespons secara resmi di laman mereka, dengan menyatakan akan berkoordinasi dengan FIFA, BFA, dan PSSI untuk memastikan keamanan semua pihak terkait.
BACA JUGA:Sabar Ya! Proses Naturalisasi Kevin Diks Bakal Agak Telat Karena…
BACA JUGA:Wasit Ahmed Al Kaf Jadi Target Serangan, Oman FA: Tak Pantas dan Tak Berdasar!
BACA JUGA:Surat Protes Indonesia ke AFC Ditolak, Ini Penjelasan PSSI