Sebanyak 36 dari 49 negara anggota AFC menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan AFC, yang dianggap tidak adil jika menerima permintaan sepihak dari Bahrain.
Negara-negara seperti Palestina dan Irak secara terbuka menolak upaya Bahrain, dengan alasan bahwa AFC harus bertindak adil tanpa memihak negara manapun.
Kasus tersebut menjadi semakin panas setelah AFC baru-baru ini mendiskualifikasi klub India, Mohun Bagan, dari AFC Champions League 2 karena menolak bertanding di Iran dengan alasan keselamatan.
Negara-negara yang mendukung Indonesia menuntut agar aturan yang sama diterapkan kepada Bahrain jika mereka menolak bertanding di Jakarta.
BACA JUGA:Setelah Kevin Diks, Siapa Amunisi Baru yang Akan Datang Salaman dengan Erick Thohir
Kejadian Sebelumnya dan Ancaman Diskualifikasi
Sebelumnya, PSSI telah mengirim surat protes kepada AFC atas keputusan wasit Ahmed Al Kaf yang dianggap menguntungkan Bahrain dalam pertandingan sebelumnya.
Meski begitu, protes tersebut ditolak oleh AFC. Kini, dengan desakan agar pertandingan tetap digelar di Indonesia, Bahrain hanya memiliki dua pilihan: datang dan bertanding di Jakarta, atau menerima sanksi diskualifikasi dari AFC.
Berdasarkan aturan FIFA, tim yang menolak bertanding akan dianggap kalah dengan skor 3-0.
Jika Bahrain tetap bersikeras tidak hadir di Jakarta, maka diskualifikasi menjadi konsekuensi logis, sebagaimana yang terjadi pada klub India.
BACA JUGA:PSSI TEGAS! Permintaan Bahrain Ditolak, Siap Beri Pelajaran, Apa Motif Dibalik Permintaan Bahrain?
BACA JUGA:2 Nama Dibocorkan! Ole Romeny dan Mauro Zijlstra Resmi Gabung Timnas Indonesia?
AFC dalam Sorotan
Sikap AFC yang hingga saat ini belum memberikan keputusan resmi terkait permintaan Bahrain membuat banyak pihak menanti langkah selanjutnya.
Jika AFC menyetujui permintaan Bahrain untuk memindahkan pertandingan, hal tersebut akan memunculkan tuduhan standar ganda, mengingat presiden AFC berasal dari Bahrain.