Jika Bahrain memutuskan untuk tidak hadir dalam pertandingan, maka mereka akan menghadapi sanksi berat.
Salah satu hukuman yang paling serius adalah denda besar yang mencapai hampir satu miliar rupiah.
Selain itu, mereka juga akan kalah secara otomatis dengan skor 3-0, ditambah sanksi-sanksi lain dari AFC dan FIFA.
Ancaman tersebut serupa dengan yang mereka alami ketika mereka didenda karena pelanggaran dalam pertandingan melawan Jepang sebelumnya, di mana Bahrain dihukum karena insiden penggunaan laser oleh penonton mereka.
BACA JUGA:Curhatan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia dirampok” di Bahrain dan kalah di China
BACA JUGA:PSSI Akan Evaluasi Kinerja Timnas Indonesia Pasca Kekalahan Kontra China
Alasan Dibalik Keputusan Bahrain
Banyak pihak meyakini bahwa Bahrain sebenarnya takut akan kekuatan Timnas Indonesia.
Pada pertemuan sebelumnya, Bahrain nyaris kalah dari Indonesia. Mereka hanya diselamatkan oleh gol di menit-menit akhir yang kontroversial.
Mereka menyadari potensi besar Indonesia sebagai penghalang ambisi mereka untuk lolos ke Piala Dunia, dan oleh karena itu mencoba mencari alasan untuk memindahkan pertandingan ke lokasi yang lebih netral.
Pemerintah Indonesia Siap Menjamin Keamanan
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto juga dipastikan akan memberikan dukungan penuh kepada PSSI dan menjamin keselamatan semua tim yang bertanding di Indonesia, termasuk Bahrain.
BACA JUGA:Kabar Gembira Timnas! 3 Pemain Grade A Resmi Bergabung dengan Timnas Indonesia, Siapa Saja?
Jakarta dan stadion tempat pertandingan akan dijaga ketat untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan, sehingga Bahrain tidak memiliki alasan kuat untuk menolak datang.
Dalam situasi tersebut, kemungkinan besar pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain tetap akan berlangsung di Jakarta.