Tiga Orang Positif Covid-19 di Kota Pekalongan, 2 Dokter dan Satu Warga Perantau

Selasa 21-04-2020,05:37 WIB

Wakil Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid.

KOTA - Jumlah warga positif terjangkit Covid-19 di Kota Pekalongan kembali bertambah. Senin (20/4/2020) tiga orang dikonfirmasi positif terjangkit Covid-19. Ketiganya yakni dua dokter spesialis yang praktik di RSUD Kraton yakni satu dokter berjenis kelamin laki-laki beralamatkan di Kelurahan Bendan Kergon dan satu dokter berjenis kelamin perempuan beralamatkan di Kelurahan Medono. Satu warga lainnya yakni warga Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan berjenis kelamin laki-laki dan berusia 27 tahun.

Wakil Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid saat dikonfirmasi membenarkan data tersebut. Dia menjelaskan, ketiganya dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil tes swab keluar dan menunjukkan positif. Dia menceritakan, riwayat dua dokter spesialis tersebut yakni tertular dari salah satu dokter spesialis dari RSUP Kariyadi Semarang yang terlebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19.

"Salah satu dari dua dokter ini terpapar saat berinteraksi dengan dokter spesialis yang praktik di RSUP Karyadi Semarang. Kemudian yang bersangkutan juga melakukan kontak dengan dokter lain di RSUD Kraton yang kemudian turut terpapar," jelas Wakil Wali Kota.

Satu warga lainnya yang juga terkonfirmasi positif yakni warga Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Riwayatnya, yang bersangkutan bekerja di Bekasi dan pulang ke Pekalongan. Di tengah perjalanan yang bersangkutan merasakan kondisi tidak enak badan kemudian memutuskan langsung masuk ke RSUD Bendan.

"Ini langkah dan inisiatif yang bagus menurut saya. Dengan riwayat perjalanan dari daerah zona merah Covid-19 dan kondisi tubuh yang tidak sehat yang bersangkutan secara sadar langsung memeriksakan diri ke RSUD Bendan. Hasil tes swab yang bersangkutan juga dinyatakan positif Covid-1," tambah Aaf, sapaan akrabnya.

Mengenai kondisi ketiganya, dia mengatakan bahwa untuk dua dokter spesialis yang positif Covid-19 saat ini melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Hal itu karena keduanya merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sedangkan satu warga lainnya, saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Bendan.

Aaf mengungkapkan, salah satu dokter spesialis tersebut juga telah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan untuk menggunakan rumah dinas wakil wali kota sebagai tempat isolasi. "Tadi sudah ada komunikasi. Agar tidak menyebarkan virus corona, yang bersangkutan sudah komunikasi dan menyampaikan keinginannya untuk melakukan isolasi di rumah dinas saya. Sudah saya persilakan tinggal bagaimana teknisnya diatur dengan Dinkes atau RSUD Bendan," katanya.

Rumah dinas miliknya dan rumah dinas milik Sekda Kota Pekalongan, memang sudah lama disiapkan untuk tempat beristirahat tenaga medis yang bertugas untuk menangani pasien Covid-19. Dikatakan Aaf, rumah dinas miliknya dan rumah dinas sekda bisa kapan saja digunakan karena memang tidak ditinggali.

Dalam kesempatan tersebut, dia berpesan kepada masyarakat Kota Pekalongan untuk semakin waspada dengan melakukan protokol kesehatan secara ketat, menggunakan masker saat di luar rumah dan menjaga jarak. Juga agar masyarakat dapat meningkatkan imunitas tubuhnya dengan rutin mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin serta rutin berolahraga.

Dengan penambahan tiga kasus positif tersebut, Kota Pekalongan mencatat sampai saat ini terdapat enam kasus positif Covid-19. Dua diantaranya yakni warga dari Sragi dan Pemalang sudah meninggal dunia dan satu lainnya tengah menjalani perawatan. Sedangkan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan sampai saat ini tercatat sebanyak 172 orang dengan rincian sebanyak 42 ODP masih dalam proses pemantauan, dan 130 ODP telah selesai pemantauan. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada empat orang dengan rincian satu PDP dalam perawatan, dan tiga lainnya sembuh.

Sementara itu, Kepala Dinkes Slamet Budiyanto menambahkan, untuk mengatisipasi penyebaran Covid-19 yang menimpa dua dokter spesialis tersebut pihak Dinkes sudah melakukan tracking, dan segera dilakukan rapid test. "Kami lacak, siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan dua dokter spesialis tersebut. Lalu kami akan lakukan rapid test," tandasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait