BATANG - Disdikbud Batang mulai menggelar kegiatan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) Paket C secara online mulai Kamis (26/3/2020). USBN secara online ini dilakukan untuk menindaklanjutisurat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 4 tahun 2020.
Dimana dalam surat tersebut dijelaskan, bahwa Ujian nasional ditiadakan, dan pelaksanaan Ujian Sekolah tidak boleh dilaksanakan dengan mengumpulkan warga belajarnya. Hal ini juga berdasarkan surat edaran Bupati Batang nomor 440/0610/2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap resiko penularan covid-19 di Batang.
"Jadi sesuai dengan arahan yang ada, akhirnya kami sepakat melaksanakan US secara online untuk kejar paket C. Dengan US jarak jauh dan secara online ini diharapkan bisa menjadi bahan kelulusan siswa dan juga bisa meminimalisir penyebaran Covid-19," jelas Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufik saat diwawancarai, Minggu (29/3/2020).
Dijelaskan, peserta ujian sekolah binaan Disdikbud Batang terdiri dari 714 warga belajar dari program Kejar paket C setara SMA. Dari jumlah tersebut sejumlah 518 warga belajar bisa menggunakan dan mengerjakan soal ber basis online. Sedangkan warga belajar yang tidak bisa menggunakan sistem online karena keterbatasan sinyal, maka menggunakan sistem offline.
Ditambahkan, pelaksnaan US online dilaksanakan dengan aplikasi google form. Aplikasi google form dalam bentuk link dikirim dari Disdikbud Kab. Batang melalui Whattaps paguyuban penilik PNF ke paguyuban ketua PKBM se-Kab. Batang. Kemudian dokumen tersebut didistribusikan ke penyelenggara kegiatan dan penyelenggara ke nomor Whattaps peserta USBN yang terdaftar. Sehingga pelaksanaan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ada.
"Melalui inovasi ini Disdikbud bisa mengetahui tolok ukur dan capaian pelaksanaan melalui laporan cepat. Yaitu berapa jumlah yang ikut USBN online, dari penyelenggara mana, dan sampai nilai yang dicapai oleh warga belajarnya," imbuh Taufik.
Sedangkan warga belajar yang mempunyai keterbatasan sinyal dan lainnya dilaksanakan dengan metode offline. Metode ini dilakukan dengan teknik naskah soal dikirim oleh dinas ke paguyuban PKBM penyelenggara. Selanjutnya warga belajar mengambil soal yang sudah ada dan dikerjakan di rumah secara manual. Kemudian jawaban dikirim setelah jadwal ujian selesai. Sehingga penyelenggara bisa langsung mengetahui jumlah total warga belajar yg mengikuti USBN secara offline.
Pelaksanaan ini dimulai sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 dan juga pemetaan sejauh mana kesiapan warga belajar kesetaraan untuk menggunakan metode daring. Kesiapan ini bisa menjawab kemampuan SDM pendidikan non formal tidak lagi dipandang sebelah mata. Dimana ada kemauan pasti ada kemampuan, dan ini terbukti kekuatan kordinasi dari tingkat penyelenggara sampai ke dinas terjalin maksimal.
"Sehingga intruksi WFH dapat dilaksanakan dengan baik tanpa mengurangi hasil yang diharapkan. ASN bekerja dari rumah tetapi tetap konsekuen melaksanakan kegiatan kedinasan melalui basis online," tandas Taufik. (nov)