Mengelola Stres di Jalan, Tips #Cari_aman

Kamis 21-11-2024,10:54 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

SEMARANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Kondisi Umum Lalu Lintas di Jawa Tengah, sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang terus dikembangkan, mengalami peningkatan mobilitas yang signifikan.

Imbasnya pada kondisi lalu lintas yang semakin kompleks dan padat, terutama di kota-kota besar seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta. 

Tidak tertutup kemungkinan kota – kota lain yang berkembang aktifitasnya karena pertumbungan kegiatan industri dan ekonomi seperti berkembangnya pabrik, UMKM, tempat usaha baru, perumahan bahkan Ruko dan Perkantoran.

Kondisi dan situasi yang umum ditemui adalah kemacetan yang menjadi masalah utama di beberapa ruas jalan, terutama pada jam-jam sibuk.

BACA JUGA:Tak Sekedar Ruang untuk Promosi, Reklame Harus Perhatikan Estetika Kota dan Tidak Menganggu Ketertiban Umum

BACA JUGA:Ini 7 Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Minum Air Putih yang Harus Diwaspadai

Hambatan kelancaran mobilitas bisa terjadi dari ruas jalan yang masih ada yang belum terawat atau berlubang.

Fasilitas penunjang kelancaran lalu lintas seperti rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu lalu lintas masih perlu ditingkatkan di beberapa wilayah.

Kemacetan dampak dari cuaca dari curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan genangan air di jalan, sehingga menghambat lalu lintas.

Kemacetan akan menyebabkan potensi seorang bikers akan mengalami stres. Stres merupakan reaksi emosional dan fisik yang terjadi ketika harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Disaat terjebak macet, kita akan merasa kehilangan kendali atas situasi.

Terkadang macet panjang yang luar biasa dan tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir bisa memicu perasaan frustasi dan tidak berdaya.

Suara klakson, kebisingan mesin, lingkungan sempit akibat padatnya kendaraan, pemandangan monoton dapat mengganggu pikiran dan menimbulkan kegelisahan.

Stres dan kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap tekanan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, keduanya dapat mengganggu berbagai fungsi kognitif dan fisik manusia.

Banyak penelitian kognitif menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres dan kecemasan cenderung memiliki kesulitan dalam mejalankan tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi, perhatian, memori dan pemecahan masalah serta lebih rentan terhadap kesalahan.

Kondisi ini dapat menghambat kemampuan kita untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan kondisi dan situasi di jalan raya yang sebenarnya sangat diperlukan saat berkendara.

Kategori :