Waspadai Kenaikan Inflasi dan Bencana saat Nataru 2024/2025, Pemkab Pekalongan Gelar High Level Meeting

Senin 23-12-2024,17:28 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Pemkab Pekalongan gelar High Level Meeting Pengendalian Inflasi dan Kondusivitas Wilayah Jelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Aula Lantai I Setda Kabupaten Pekalongan, Senin, 23 Desember 2024.

High level meeting ini dipimpin oleh Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pengendalian inflasi dan menjaga kondusivitas wilayah menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025). 

Beberapa hal menjadi perhatian dalam pertemuan itu, diantaranya pengendalian inflasi daerah terkait ketersediaan stok, kestabilan harga kebutuhan pokok, dan kelancaran distribusi, kondusivitas wilayah, pengaturan lalu lintas, pengelolaan objek wisata, kesiapan sarana pelayanan kesehatan, kesiapsiagaan bencana, kesiapan akses jalan raya, dan ketersediaan stok BBM dan LPG.

Baca juga:Jelang Nataru, Harga Sembako di Kabupaten Pekalongan Naik, Harga Telur Tembus Rp 32 Ribu Perkilo

Sekda Yulian Akbar dalam kesempatan itu menekankan pentingnya penguatan digitalisasi pemerintahan, ketahanan pangan, dan penguatan ekonomi daerah. 

"Target ekonomi kita berada pada kisaran 5,5 persen hingga 6 persen, sementara pemerintah pusat menetapkan target sekitar 8 persen untuk tahun depan. Ini bukan tantangan yang mudah,” ungkapnya.

Ia mengapresiasi kondusivitas wilayah Kabupaten Pekalongan yang kini jauh lebih stabil. Ia menegaskan pentingnya menjaga situasi yang harmonis selama perayaan Nataru 2024/2025.

"Saya terima kasih, ini untuk kondusivitas wilayah Pekalongan, kita jaga bareng-bareng kondusivitasnya di Nataru ini termasuk perkembangan kondisi sosial yang ada,” ujar Sekda.

Terkait stabilitas pangan, Sekda mengingatkan bahwa potensi kenaikan inflasi pada Desember harus diantisipasi. "Pasokan bahan pokok harus benar-benar dijaga," tegasnya.

Selain itu, Sekda mengingatkan bahwa puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Februari hingga April, berdasarkan laporan BMKG. Ia meminta BPBD sebagai leading sektor untuk memperkuat mitigasi bencana, terutama terkait ancaman longsor, banjir, dan rob.

"Koordinasikan dengan para relawan-relawan kesiapsiagaan dengan pihak kecamatan maupun pihak desa, terkait menghadapi pontensi bencana meteorologi,” ujarnya.

Sekda memastikan ketersediaan BBM dan gas LPG di Kabupaten Pekalongan dalam kondisi aman, bahkan menunjukkan surplus. 

Ia juga meminta Dinas Perhubungan untuk memaksimalkan sarana prasarana, termasuk memastikan lampu penerangan jalan umum tetap berfungsi dengan baik, serta mengantisipasi masalah keselamatan lalu lintas.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kabupaten Pekalongan, kantor Perwakilan BI Tegal, perwakilan Perum Bulog Cabang Tegal, perwakilan PT Pertamina Patra Niaga RJBT, perwakilan PLN Area Kedungwuni, perwakilan PMI Kabupaten Pekalongan, perwakilan Hiswana Migas Kabupaten Pekalongan, perwakilan BUMN dan BUMD, dan kepala OPD.

Kategori :