BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID – PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas perekonomian masyarakat di desa sekitar PLTU Batang.
Termasuk menjelang Hari Natal tahun ini, BPI memfasilitasi sembilan eks-pekerja konstruksi demobilisasi PLTU Batang yang telah berkembang usahanya dengan memberikan tambahan modal kerja.
Seperti diketahui, proses pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang melibatkan lebih dari 4.000 pekerja konstruksi yang berasal dari penduduk sekitar, dan sejak bulan Agustus 2022 sudah beroperasi.
Ketika pekerjaan konstruksi rampung, BPI sebagai pemilik PLTU Batang tidak serta-merta membiarkan mereka kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran.
BACA JUGA:BEST Class Goes to School PT BPI Ajari Siswa Simulasi Tanggap Darurat Kebakaran
General Manager Stakeholder Relation BPI Aryamir H. Sulasmoro, yang diwakili oleh Manager CSR & Community Relation Ahmad Lukman mengatakan, sejak beroperasinya PLTU Batang di tahun 2022, pihaknya telah memberikan bantuan peningkatan usaha.
Bantuan tersebut berupa bantuan alat produksi, dan diberikan kepada 127 (UMKM berbasis eks-pekerja konstruksi mobilisasi. Dari jumlah tersebut, 74 diantaranya diberikan melalui kerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).
“Berdasarkan hasil identifikasi kepada calon penerima manfaat, terdapat sembilan UMKM yang potensi usahanya dapat berkembang. Sehingga dukungan ini merupakan sebuah apresiasi dan motivasi untuk mengembangkan usahanya lebih besar lagi," kata Aryamir H. Sulasmoro.
General Stakeholder Relation BPI menambahkan, menjelang Hari Natal ini, BPI memaknai tentang kasih yang mempersatukan, menguatkan semangat berbagi dan melahirkan harapan baru.
"Hal ini juga salah satu semangat kami untuk memberikan sumbangsih untuk masyarakat sekitar PLTU Batang," tegas Aryamir.
Sementara itu, Kepala Desa Karanggeneng Resgianto berterima kasih atas bantuan BPI kepada masyarakat, terutama eks-pekerja PLTU Batang yang telah dibantu usahanya agar mandiri.
Diharapkan bantuan alat yang yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM tersebut bisa mempermudah menjalankan usahanya dan mencukupi kehidupan keluarganya.
"Hingga saat ini program CSR BPI di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya dan infrastruktur telah memberikan manfaat untuk warga kami. Selain itu juga membantu pemerintah untuk meningkatkan perekonomian, dan kemakmuran warga. Kami berharap program CSR BPI tetap berjalan demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri," jelas Resgianto.
Ex-Pekerja Konstruksi Demobilisasi yang berasal dari Ujungnegorgo, Ponowareng, Karanggeneng bergelut di berbagai jenis usaha. Misalkan usaha jahit, jasa perbaikan dan penyewaan sound system, bengkel sepeda motor, jasa penggilingan padi, pengepul dan penimbangan padi.