BATANG - Teater Jaten Batang bekerjasama dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) menggelar Jaten Art Festival yang digelar selama tiga hari, mulai dari 26 hingga 28 Desember 2024 dengan tajuk Lelaku laku, dan tema Menabur Jiwa Seni dan Budaya serta Dinamis dalam Berkarya.
Kegiatan tersebut digelar di Sanggar Pakerti, Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Batang itu akan menampilkan sejumlah acara seni dan budaya, mulai dari parade teater hingga pentas dalang cilik.
Ketua penyelenggara Jaten Art Festival, Teguh Setiawan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan sebuah acara atau perayaan yang dirancang khusus untuk merayakan seni dan budaya.
"Festival seni ini mencakup berbagai bentuk seni, seperti seni visual, pertunjukan teater, musik, sastra, tari,dan seni rupa," ujar Teguh.
Untuk agenda kegiatan sendiri, diawali dengan mural kampung bersama komunitas Serbuk Pensil dan juga pemuda desa yang digelar Kamis 26 Desember 2024.
Selanjutnya pada malam harinya, digelar Monoplay oleh Nur Ayak Rozak S.p dari Teater Reakses Pemalang, dengan naskah Rissalah Pemabuk Karya Idham Ardi Nurcahyo. Selain itu, pada malam yang sama juga ada Music Perform oleh Himawari Music Project.
"Untuk hari kedua atau Jumat 27 Desember 2024 pagi, akan digelar Workshop wayang bersama Ki Tulus Wahyu Utomo "Ki Uut" yang merupakan Ketua Harian Pepadi Batang. Sedangkan malam harinya ada penampilan Wayang Dalang Cilik Elginara Sidqi dari Sanggar Puspito Langen. Dilanjutkan dengan penampilan Teater Zenith UIN KH. Abdurahman Wahid Pekalongan," terang Teguh.
Sedangkan untuk hati ketiga atau ,28 Desemher2024 digelar workshop penulisan script film bersama Shoiful Umam yang merupakan Videographer dan Film Maker Batang.
Untuk malam harinya, ada pentas teater oleh Teater Lentera MA Darussalam Subah. Dilanjutkan penampilan teater GMT Jogiadrama dari Jogjakarta denvab naskah Si Merak lan Angin Dalu yang merupakan Drama Bahasa Jawa adaptasi Nyanyian Angsa Karya Anton Chekhov (Versi Bahasa Indonesia Djohan A.Nasution).
"Melalui pertunjukan seni yang mencakup pertunjukan teater, tari, music tradisional, pertunjukan seni panggung dan lainnya ini kami harapkan bisa menjadi ajang bagi seniman untuk berbagi bakat mereka dengan penonton yang lebih luas," terang Teguh.
Ditambahkan, untuk workshop dan seminar sendiri memungkinkan para peserta untuk belajar dan berpartisipasi secara aktif dalam proses kreatif.
"Festival ini kami harapkan bisa memberikan pengalaman budaya yang kaya melalui paparan terhadap seni dan budaya dari berbagai komunitas dan kelompok," tandas Teguh.