Hal ini sangat penting untuk mencegah lecet dan infeksi jamur. Pastikan juga sepatu memiliki lapisan dalam yang lembut dan nyaman.
5. Beli Sepatu di Toko Fisik atau Offline
Meskipun belanja secara online sangat nyaman, namun membeli sepatu lari di toko fisik atau offline memiliki keuntungan tersendiri.
Di toko, kamu dapat mencoba berbagai merek dan model untuk menemukan yang paling cocok dengan bentuk kaki dan gaya lari.
Jangan ragu untuk berjalan atau berlari kecil di dalam toko untuk merasakan kenyamanan sepatu. Staf toko yang berpengalaman tentunya juga dapat memberikan saran berdasarkan kebutuhan kamu.
6. Ganti Sepatu Secara Berkala
Sepatu lari memiliki masa pakai yang terbatas. Umumnya, sepatu lari perlu diganti setelah menempuh jarak sekitar 500-800 kilometer, tergantung pada jenis sepatu dan gaya lari kamu.
Tanda-tanda sepatu perlu diganti termasuk sol yang aus, bantalan yang tidak lagi empuk, dan bagian atas sepatu yang mulai robek. Mengganti sepatu secara berkala penting untuk menjaga performa dan mencegah cedera.
7. Pertimbangkan Bentuk Kaki dan Gaya Lari
Setiap orang memiliki bentuk kaki dan gaya lari yang berbeda.
Beberapa orang memiliki kaki datar, sementara yang lain memiliki lengkungan tinggi. Ada juga yang memiliki gaya lari pronasi (kaki cenderung masuk ke dalam) atau supinasi (kaki cenderung keluar).
Pilihlah sepatu yang dirancang khusus untuk mendukung bentuk kaki dan gaya lari kamu. Banyak merek sepatu lari yang menawarkan berbagai pilihan untuk berbagai kebutuhan ini.
8. Uji Coba Sepatu
Sebelum memutuskan untuk membeli, lakukan uji coba sepatu dengan berlari di permukaan yang mirip dengan tempat kamu biasanya berlari.
Langkah ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana sepatu tersebut akan berperforma dalam kondisi nyata. Jangan hanya mengandalkan perasaan saat mencoba sepatu di toko.