KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan, akan melakukan pengembangan poli siang, poli sore dan poli malam. Inovasi ini akan dilakukan untuk mengurai membludaknya pasien di pelayanan poli pagi.
Demikian disampaikan Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, usai Forum Konsultasi Publik (FKP) di Aula Lantai 2 RSUD Kajen, Kamis, 16 Januari 2025.
FKP dilaksanakan sebagai upaya menjaring masukan dari masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menentukan arah pengembangan rumah sakit di masa depan.
Salah satu inovasi yang sedang digencarkan adalah pengembangan layanan poli siang, sore, dan poli malam untuk mengatasi kepadatan poli pagi.
Baca juga:DPRD Kabupaten Pekalongan Monitoring Keluhan Masyarakat di RSUD Kajen
Menurut dokter Imam, kunjungan pasien di poli pagi sangat tinggi, mencapai 14 ribu kunjungan per bulan.
"Dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang, jumlah kunjungan bisa mencapai 5 ribu orang per hari," kata dia.
Disebutkan, satu pasien biasanya diantar oleh 5 hingga 6 orang, sehingga total orang di rumah sakit bisa mencapai 2.500 hingga 3.000.
"Kondisi ini membuat tempat parkir dan fasilitas duduk tidak cukup menampung," jelasnya.
Saat ini, kata dia, poli sore sudah melayani pasien di poli penyakit dalam, saraf, dan paru. Paling lambat awal Februari, layanan poli bedah dan obgyn juga akan dibuka.
Selain itu, rumah sakit berencana menambah dokter anestesi untuk mendukung pelaksanaan operasi siang hingga malam hari.
Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, menyampaikan, forum konsultasi publik digelar sebagai ajang untuk memberikan informasi terkini terkait inovasi pelayanan rumah sakit.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring masukan dari masyarakat dan stakeholder terkait mengenai arah RSUD Kajen ke depan. Selain itu, kami juga menyampaikan informasi tentang berbagai hal baru yang telah dan akan kami kembangkan," ujar dia.
Melalui forum ini, RSUD Kajen juga akan memprioritaskan masukan-masukan masyarakat untuk ditindaklanjuti sesuai dengan skala prioritas.
"Kami akan tampung semua masukan, tetapi tetap kami sesuaikan dengan skala prioritas, terutama yang membutuhkan biaya besar," imbuh dr. Imam.