SEMARANG, RADAR PEKALONGAN – Faelasufa Faiz resmi dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Batang oleh Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Yasin, dalam sebuah acara di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Senin (24/2/2025).
BACA JUGA:Kalah dari Persika, Persibat Gagal Lolos ke Final Liga 4 Jateng
Dalam pidato perdananya, Faelasufa menegaskan bahwa PKK bukan sekadar organisasi seremonial, melainkan memiliki tanggung jawab nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia pun langsung menetapkan tiga fokus utama yang akan dijalankan, yakni penguatan Posyandu, penanganan stunting, dan pengelolaan sampah.
"Saya percaya bahwa keluarga adalah pusat dari segala perubahan. Karena itu, program PKK di Kabupaten Batang akan berfokus pada pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi, serta pengelolaan lingkungan dan sampah, tiga faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat," jelasnya.
PKK Batang akan mengoptimalkan peran Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan keluarga. Salah satu program unggulannya adalah Posyandu Ketuk Pintu, yang memastikan anak-anak dan ibu hamil mendapatkan intervensi gizi sejak dini.
BACA JUGA:Siap Menuju Adiwiyata Provinsi, SMPN 2 Warungasem Batang Komitmen Cetak Generasi Sadar Lingkungan
"ASI eksklusif dan nutrisi yang baik bukan hanya soal kesehatan, tapi juga investasi masa depan. Saya ingin setiap anak di Kabupaten Batang punya kesempatan tumbuh sehat dan berkembang optimal," tegas Faelasufa.
Selain kesehatan, Faelasufa menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Menurutnya, sampah bukan sekadar limbah, tetapi masalah yang harus ditangani secara sistematis.
"Sampah harus mulai dipikirkan, dikurangi, dan dikelola dengan lebih baik. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Batang," ujarnya.
BACA JUGA:RAT Ke-IX KSPPS BTM Batang: Anggota Bertambah, Aset Capai 57 Miliar
PKK Batang juga akan melakukan sosialisasi kepada orang tua dan guru PAUD terkait dampak ketergantungan anak pada gawai. Selain itu, Faelasufa menekankan pentingnya akses pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat kurang mampu, serta peningkatan kelas UMKM agar warga bisa lebih mandiri secara ekonomi.
"Kami ingin PKK benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan gotong royong dan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa membawa perubahan nyata bagi keluarga dan lingkungan di Kabupaten Batang," pungkasnya. (Nov)