
SUKOHARJO – Program pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah selalu mendapatkan perhatian penuh dari Komisi A DPRD Jateng.
Untuk melihat kondisi masyarakat secara langsung, Rombongan komisi A DPRD Provinsi Jawa berkunjung ke Sukoharjo dan Solo.
Ketua Komisi A, Imam Teguh mengatakan, kunjungan tersebut untuk melihat kondisi secara langsung, di Solo dan Sukoharjo secara keseluruhan sudah berzona biru, sudah aman.
"Kami hanya ingin belajar bagaimana pengelolaan bantuan di Surakarta dan Sukoharjo," kata Teguh.
BACA JUGA:Komisi E Berharap Strategi Pengentasan Kemiskinan Dinsos Jabar Bisa Jadi Referensi Di Jawa Tengah
BACA JUGA:Siap Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan di Jateng Capai 95 Persen
Pada pertemuan itu Sekda Sukoharjo, Widodo menjelaskan mengenai Kabupaten Sukoharjo, yang merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cenderung terus bertumbuh naik.
“Kabupaten Sukoharjo ini kemiskinannya termasuk mudah untuk ditanggulangi karena wilayahnya juga tidak begitu luas, sehingga dana-dana bantuan pun bisa menyebar dengan baik. Selain itu dengan wilayah kecil ini, banyak perusahaan di sini yang menggunakan CSR, hingga tahun 2023 ada 45 perusahaan, yang sebelumnya pada tahun 2022 ada 23 perusahaan. Di tahun 2024 mungkin lebih banyak lagi, tetapi data masih belum masuk seluruhnya karena ada perusahaan yang belum melapor ke aplikasi,” ujar Widodo.
Program CSR sendiri sangat berperan penting dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah, karena memberikan bantuan berupa pangan, perbaikan sarana, dan pemberdayaan masyarakat, yang dibutuhkan warga Jawa Tengah.
“Langkah selanjutnya dari kunjungan tematik ini, yaitu semua komisi akan berdiskusi mengenai wilayah mana saja yang paling membutuhkan bantuan untuk pengentasan kemiskinan, dan dengan bantuan program apa saja yang paling pas dijalankan di wilayah tersebut," ujar Ketua Komisi A. Imam Teguh.
Maka dari itu, lanjut dia, selain berkunjung ke wilayah miskin ekstrem, pihaknya juga berkunjung ke wilayah yang sudah zona biru untuk mendapatkan informasi, bagaimana program-program pengentasan warga dari kemiskinan berjalan di wilayah tersebut,.
"Dan program tersebut juga bisa diterapkan di wilayah lain yang miskin ekstrem supaya bisa keluar dari zona kemiskinan maupun ekstrem miskin,” tutup Imam Teguh