RADARPEKALONGAN.CO.ID – Bias recency merupakan salah satu hal yang harus lebih diperhatikan dan diwaspadai karena dapat mempengaruhi keputusan portofolio bagi seorang trader.
Efek bias recency merupakan fenomena psikologis di mana investor cenderung memberikan bobot lebih besar pada informasi terbaru daripada informasi yang lebih lama.
Investor yang tidak waspada dengan bias recency saat menilai harga saham yang hanya melihat harga saham terkini akan terjebak dan investor menyebabkan kesalahan.
Dalam konteks investasi saham, efek bias recency dapat mempengaruhi keputusan investasi.
Contoh Efek Bias Recency
BACA JUGA:Strategi Investasi Jangka Pendek yang Wajib Tahu!
BACA JUGA:Yuk Simak tentang Broker Saham Sebelum Kamu Berinvestasi!
Investor membeli saham perusahaan B karena harga sahamnya meningkat dalam beberapa minggu terakhir tanpa melihat riwayat dari harga saham 1 tahun yang lalu yang menurun.
Contoh saat menjual saham investor menjual saham perusahaan A karena harga sahamnya menurun dalam beberapa hari terakhir tanpa melihat riwayat sebelumnya yang mengalami kenaikan.
Dampak Efek Bias Recency
1. Keputusan Investasi yang Buruk
Efek bias recency dapat menyebabkan investor membuat keputusan investasi yang buruk, seperti membeli saham yang terlalu mahal atau menjual saham yang terlalu murah.
2. Kerugian Investasi
Efek bias recency dapat menyebabkan investor mengalami kerugian investasi, karena mereka tidak mempertimbangkan informasi yang lebih lama dan lebih relevan.
BACA JUGA:Para Investor Wajib Tahu Perihal Lot Saham dalam Investasi!
BACA JUGA:Sektor dengan Pertumbuhan Besar dalam Investasi Saham yang Wajib Kamu Tahu!
3. Pengambilan Risiko yang Tidak Perlu