**Dampak Covid-19 Bisa Timbulkan Turunnya Partisipasi
KOTA - Anggota Bawaslu RI Divisi Hukum, Fritz Edward Siregar mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 yang terjadi menjelang gelaran Pilkada tahun 2020 memunculkan kerawanan baru dalam penyelenggaraannya. Yakni potensi menurunnya tingkat partisipasi karena kekhawatiran terkait kondisi pandemi dan keyakinannya dalam penerapan protokol kesehatan selama pelaksanaan Pilkada 2020.
"Ada beberapa potensi kerawanan baru yang bisa saja muncul akibat pandemi Covid-19 ini. Selain tentunya masalah kesehatan, juga terkait tingkat partisipasi masyarakat yang berpotensi mengalami penurunan karena kekhawatiran mereka terhadap kondisi yang ada serta tingkat keyakinan terhadap penerapan protokol kesehatan," ungkapnya saat melakukan kunjungan ke Kantor Bawaslu Kota Pekalongan, Minggu (28/6/2020).
Kondisi demikian menurutnya menjadi tantangan bagi penyelenggara agar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam seluruh tahapan Pilkada 2020. "Itu merupakan bagian dari persiapan yang dilakukan oleh penyelenggara. Walaupun kita tahu bahwa protokol kesehatan akan diterapkan di semua tahapan," tambahnya.
Bagi Bawaslu, penerapan protokol kesehatan juga menjadi hal lain yang masuk dalam tugas pengawasan. Sehingga menurutnya, kali ini Bawaslu tak hanya melakukan pengawasan terhadap tahapan Pilkada saja melainkan juga harus paham betul bagaimana penerapan protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada.
"Ini bagian dari upaya untuk mencegah bagaimana dari pelaksanaan seluruh tahapan Pilkada ini tidak muncul klaster baru. Dibutuhkan kedisiplinan baik dari penyelenggara maupun masyarakat. Kedatangan kami sekaligus ingin menggali bagaimana kesiapan penyelenggawa dalam penyiapan APD untuk pelaksanaan tahapan Pilkada nanti. Apakah ada anggarannya, kemudian kalau ada bagaimana proses pengadaannya," jelas Fritz Edward Siregar.
Dalam kunjungan tersebut, sekaligus hadir Bawaslu dari dua daerah yakni bawaslu Kota Pekalongan dan Bawaslu Kabupaten Pekalongan. Fritz Edward menyatakan, dalam kunjungan itu dia sekaligus menggali bagaimana persiapan Bawaslu masing-masing daerah untuk melanjutkan tahapan Pilkada 2020.
"Di dua daerah ini kebetulan tidak ada calon perseorangan sehingga saat ini kawan-kawan tengah fokus untuk tahap pemutakhiran data pemilih. Kami juga cek apakah ada pengurangan dana hibah dan persoalan pencairannya. Yang jelas protokol kesehatan menjadi yang utama dan menjadi bagian dari teknis kepemiluan," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Anggota Bawaslu Kota Pekalongan yakni Sugiharto, Bambang Sukoco dan Nusron serta perwakilan Panwascam dari masing-masing kecamatan. Juga hadir perwakilan dari Bawaslu Kabupaten Pekalongan. Sebagai bentuk simbol dukungan Bawaslu RI, Fritz Edward juga membubuhkan tanda tangan dan pesannya di salah satu karya lukisan terkait anti politik uang di Kantor Bawaslu Kota Pekalongan.(nul)