“Di tengah dinamika ekonomi yang fluktuatif, solidaritas adalah pengikat yang paling kuat. Mari jadikan Pekalongan, Pemalang, dan Batang sebagai contoh kota yang maju karena warganya saling peduli,” tutup Rizal.
Ajakan ini mendapat respons positif dari sejumlah tokoh masyarakat setempat. Mereka sepakat bahwa praktik berbagi antaragama tidak hanya menguatkan nilai religius, tetapi juga menjadi solusi konkret dalam mengatasi masalah sosial seperti kemiskinan dan ketimpangan.