Tim Mabes Polri Sidak ke Dapur Makanan Bergizi Gratis di Batang, Ini Hasilnya

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Tim gabungan dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) bersama jajaran Polres BATANG menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke dapur penyelenggara program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten BATANG pada Selasa 23 September 2025 malam.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Dapur MBG Kauman I Batang di Jalan Wahid Hasyim. Hasil evaluasi tim menyimpulkan bahwa fasilitas dapur tersebut telah memenuhi syarat kelayakan dan kebersihan.

Menurut penanggung jawab SPPG Batang I, Ananta Marhaendra kegiatan sidak ini merupakan implementasi dari instruksi pusat. Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif, mencakup kelengkapan fasilitas dapur, peralatan memasak, serta kualitas bahan baku yang digunakan.

“Bersyukur, setelah melalui pemeriksaan menyeluruh, Dapur SPPG Batang I yang telah beroperasi sejak 17 Februari 2025 dinyatakan memenuhi standar higienitas. Hal ini membuktikan bahwa perencanaan menu di tempat kami telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN),” jelas Ananta.

BACA JUGA:Pemkab Batang dan Komisi Informasi Jateng Gelar Sosialisasi, Perkuat Keterbukaan Informasi Publik

BACA JUGA:Pemkab Batang Percantik Alun-alun, Dua Proyek Lain Tunggu Pemenang Lelang

Lebih lanjut, Ananta menekankan bahwa penyusunan menu makan tidak dilakukan secara sembarangan. Setiap hidangan dirancang berdasarkan pertimbangan ahli gizi dan pimpinan SPPG dengan memperhitungkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang sesuai untuk peserta didik.

“Variasi menu telah mendapatkan persetujuan dari ahli gizi. Kami juga memberikan variasi pada sumber karbohidrat. Hingga saat ini, tidak ada keluhan dari sekolah maupun siswa. Anak-anak justru antusias karena menunya selalu berbeda dan tidak monoton,” tambahnya.

Selain karbohidrat, aneka buah dan sayuran juga menjadi hidangan favorit para siswa. “Buah yang disajikan selalu berganti, seperti kelengkeng, jeruk, serta dilengkapi susu merek Diamond yang umum disukai anak-anak, terutama di tingkat PAUD dan TK,” ujarnya.

Ananta mengaku pihaknya mengambil pelajaran dari beberapa insiden keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah, termasuk temuan mi basi yang pernah terjadi di Batang. “Sejak peristiwa tersebut, kami semakin memperketat pengawasan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, pengemasan, hingga pendistribusian ke sekolah. Mabes Polri memberikan apresiasi karena semua telah sesuai standar. Kami menggunakan ayam segar yang baru dipotong, sayur dan buah dalam kondisi segar, serta tempat penyajian yang terjaga kebersihannya,” paparnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Ananta selalu melakukan uji rasa terhadap setiap menu sebelum didistribusikan. “Saya memastikan keamanan makanan tersebut. Jika ada masalah, sayalah yang pertama kali merasakan dampaknya. Fokus kami bukan sekadar keuntungan, tetapi juga dampak sosial dan masa depan anak-anak,” tegasnya.

Di sisi lain, Agus Setiono, pimpinan yayasan pengelola Dapur MBG Kauman I Batang, mengungkapkan kebanggaannya karena dapur mereka terpilih sebagai lokasi sidak. “Kami justru senang, bukan takut. Pemeriksaan ini dilakukan secara acak di Jawa Tengah, dan kebetulan malam ini mereka memilih dapur kami,” ujar Agus.

Menurutnya, sidak tersebut membuktikan bahwa seluruh prosedur operasional di dapur mereka telah sesuai dengan SOP BGN. “Tim dari BGN juga turut melakukan pemantauan. Hasilnya, semua aspek memenuhi standar. Komitmen kami adalah mempertahankan konsistensi ini,” katanya.

Agus menjelaskan bahwa Dapur MBG Kauman I saat ini melayani 3.144 siswa dari jenjang TK, SD, hingga SMP. Tambahan 300 porsi juga disediakan khusus untuk balita dan ibu menyusui.

Sumber: