BPBD Batang Gelar Simulasi Banjir, Perkuat Kesiapsiagaan Lintas Sektor
SIMULASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menggelar simulasi penanganan bencana banjir selama dua hari.-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
Batang – Menghadapi datangnya musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menggelar simulasi penanganan bencana banjir selama dua hari. Kegiatan ini melibatkan 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) multi-sektor, bersama relawan dan sejumlah unsur pendukung lainnya.
Kabid Kedaruratan BPBD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Konsul, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penyusunan Rencana Kontinjensi (Renkon) Banjir yang telah disusun sebelumnya.
“Hari pertama kami lakukan pembekalan teori untuk TRC multi-sektor, dan hari kedua kami uji dengan simulasi lapangan yang menggambarkan kondisi nyata saat bencana banjir,” tuturnya, di sela kegiatan yang berlangsung di Pendapa Kecamatan Batang, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, simulasi lapangan penting dilakukan untuk menguji sejauh mana efektivitas Renkon Banjir dalam praktik di lapangan. Dengan demikian, setiap OPD, relawan, maupun unsur masyarakat bisa memahami peran masing-masing saat situasi darurat terjadi.
BACA JUGA:Pacu Produktivitas Hasil Panen, Pemprov Jateng Dukung Penuh Lomba Panen Padi 10 Ton per Hektare
“Ketika bencana benar-benar datang — meski kita tidak berharap — semua pihak sudah tahu apa yang harus dilakukan dan bisa bergerak cepat,” jelasnya.
Konsul menyebutkan, Kabupaten Batang memiliki 12 jenis potensi bencana. Namun kali ini, fokus diarahkan pada banjir karena wilayah Jawa Tengah mulai memasuki musim hujan sejak Oktober, dengan puncaknya diprediksi terjadi pada Januari–Februari 2026 berdasarkan data BMKG.
Ia juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan simulasi yang dinilai komprehensif. “Pemprov Jateng sangat mengapresiasi langkah BPBD Batang. Kami akan terus mendampingi, mengoordinasikan, dan menjembatani kebutuhan kabupaten/kota dengan pemerintah pusat bila diperlukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Batang Wawan Nurdiansyah menegaskan bahwa simulasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan seluruh pihak memahami tugasnya, sistem komunikasi berjalan lancar, dan koordinasi bisa dilakukan cepat dan tepat waktu,” katanya.
Wawan menambahkan, kegiatan semacam ini akan dilakukan secara berkala, tidak hanya untuk menghadapi banjir, tetapi juga potensi bencana lain seperti tanah longsor, angin kencang, dan gelombang pasang — sesuai karakter wilayah Batang yang terdiri dari pesisir dan perbukitan.
“Setelah simulasi ini, kami berharap semua OPD dan unsur masyarakat semakin tanggap dan siap siaga bila bencana sewaktu-waktu terjadi,” tandasnya. (Nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

