Serunya Pelajar SDN Proyonanggan 01 Batang Belajar Wirausaha ke Petani Sayur dan Peternak Sapi

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Sebanyak 58 siswa dari Proyonanggan 01 Batang mengikuti kegiatan outing class edukatif ke dua lokasi menarik, yaitu Kebun Sayur Pikantu di Kelurahan Jenggot dan Susu Sapi Sari Indah di Kelurahan Yosorejo, Pekalongan. Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari pembelajaran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema Kewirausahaan.

Di Kebun Sayur Pikantu, anak-anak diajak mengenal berbagai jenis tanaman sayur dan buah, mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga panen. Mereka belajar langsung dari para pendamping kebun yang dengan ramah membimbing anak-anak mengenali pentingnya sayuran untuk hidup sehat, sekaligus membuka wawasan mereka tentang peluang usaha dari hasil pertanian.

Tak kalah menarik, kunjungan ke Susu Sapi Sari Indah memberi pengalaman baru dalam mengenal proses pemeliharaan sapi perah dan produksi susu segar. Anak-anak belajar bagaimana susu diproses secara higienis dan bernutrisi, sekaligus diperkenalkan pada peluang bisnis dari produk olahan susu.

BACA JUGA:Peringati Hari Kartini ke-146, Pemkab Batang Dorong Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Strategis

“Kegiatan ini luar biasa. Anak-anak sangat antusias, bahkan banyak yang ingin ikut lagi kalau ada outing class selanjutnya,” ujar Kepala SDN Proyonanggan 01, Masrofah. 

Kegiatan ini tak hanya menyenangkan, tetapi juga sarat nilai edukatif. Anak-anak tak hanya bermain dan bersenang-senang, tetapi juga belajar pentingnya kemandirian, ketekunan, dan semangat berwirausaha.

"Kami berharap outing class tetap berjalan, karena belajar di luar kelas itu menyenangkan dan kami jadi lebih paham bagaimana menanam sayur dan buah, juga bisa dijadikan peluang usaha," imbuh Masrofah. 

BACA JUGA:DLHK Batang Tolak Prmintaan Walkot Pekalongan Buang Sampah di TPA Randukuning Batang

Sebagai tindak lanjut, hasil dari outing class ini akan dituangkan dalam kegiatan praktik mengolah sayur dan buah menjadi makanan sehat yang bisa dijual, sehingga anak-anak bisa belajar langsung membangun jiwa kewirausahaan sejak dini.(Nov) 

Sumber: